Langsung ke konten utama

Wisata Embung Kledung, Definisi Berwisata Sambil Bersyukur

 Wisata Embung Kledung, definisi berwisata sambil bersyukur. 



Keindahan Gunung Sindoro di Embung Kledung (Dok. Putri Afifah)


Assalamu'alaikum, Reader!

Siapa nih Sobat Readers yang hobinya healing? tentu harus dong healingnya bernilai ibadah. Sini deh mimin kasih tahu, rekomendasi tempat healing yang berpotensi buat kita bersyukur akan kebesaran Allah SWT.

Sobat Readers, tentu ga asingkan sama ayat ini :

فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"

pasti sobat Readers sudah tidak asing lagi dengan ayat di surah Ar-Rahman tersebut. salah satu tugas kita sebagai manusia adalah mensyukuri nikmat yang sudah diberikan Allah SWT terhadap umat manusia. salah satunya adalah kita masih bisa bernafas hingga detik ini dan bisa menikmati keindahan yang Allah beri. Tempat wisata alam bisa menjadikan kita lebih bersyukur atas nikmat yang Allah berikan.

Kali ini ada salah satu rekomendasi wisata yang bisa masuk ke tujuan Sobat Readers jika sedang berada di kabupaten Temanggung.

Wisata Embung Kledung merupakan salah satu wisata yang wajib sobat kunjungi ketika berlibur ke kabupaten Temanggung. Embung Kledung ini menyajikan keindahan yang luar biasa. Dari arah kiri dan kanan Sobat Readers bisa melihat dua gunung yang berdiri gagah, yaitu Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Tempat ini berada di jalan raya Parakan-Wonosobo, Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Keindahan Gunung Sumbing dari Area Parkiran Embung Kledung (Dok.Putri Afifah)
 

Wisata Embung Gledug berada di perbatasan antara dua kabupaten yaitu Temanggung dan Wonosobo.  Udara yang segar cocok untuk Readers yang tinggal di pusat kota dan ingin menikmati udara yang bisa membuat paru-paru kita tersenyum.

Jalan menuju Embung Kledung memang agak sedikit sempit melewati perkampungan warga. Namun, tidak usah khawatir sobat, untuk kalian yang membawa kendaraan seperti mobil masih bisa kok jika ingin mengujungi wisata ini. Dengan medan jalan yang masih bebatuan mengharuskan kita untuk berhati-hati dalam mengendarai kendaraan kita.

Biaya masuk yang harus dikeluarkan juga tidak besar lo sobat. Cukup merogoh kantong  Rp10000/orang untuk bisa menikmati pemandangan yang menakjubkan. Tidak hanya berwisata biasa saja, Embung Keldung juga menyediakan tempat untuk Sobat Readesrs camping. Biaya yang harus dikeluarkan hanya Rp15000 dan sudah termasuk dengan parkir kendaraan sepeda motor.  Wow!

Fasilitas yang ditawarlkan juga cukup lengkap sehingga kita juga bisa berlama-lama berada disana, adapun fasilitas yang diberikan adalah:

- Tempat parkir kendaraan luas

- Kamar mandi/toilet

- Fasilitas air bersih

- Area camping

- Penyewaan alat camping

- Warung makan

- Spot foto yang menarik

Menikmati alam dengan udara yang sejuk, walaupun hanya sekedar berjalan dan duduk santai menikmati keindahan Embung Kledung tetap akan terasa menyenangkan. Waktu yang disarankan untuk Sobat Readers berkunjung kesini adalah ketika pukul 05.00-05.30 WIB untuk menikmati keindahan matahari terbit, dan sore menjelang magrib saat matahari mulai terbenam. Jika berkunjung siang hari akan disajikan pemandangan Gunung Sindoro yang begitu menawan. Wisata Embung Kledung beroperasional dari pukul 05.00-18.00 WIB. Walaupun waktu operasional terbatas, Sobat Readers tetap bisa berkunjung kesini diluar jam yang sudah ditentukan. 

Perlu dicatat nih. ada beberapa tips untuk yang ingin berkunjung ke Embung Kledung. Kuy simak!

- Sobat Readers bisa berkunjung kesini saat musim panas agar mendapatkan view maksimal

- Jangan lupa lihat perkiraan cuaca di google ponsel Sobat Readers

- Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita

- Datang pagi hari untuk bisa menikmati mata haru terbit dengan view Gunung Sumbing

- Untuk mendapatkan pemandangan yang cerah bisa berkunjung di jam 11.00 WIB

- Ajak teman atau saudara untuk bisa menikmati keindahan bersama

- Abadikan setiap momen indah kalian di Embung Kledung menggunakan kamera/ponsel kesayangan Sobat Reader!

Nah, itu tadi rekomendasi dan tips buat Sobat Readers yang suka jalan-jalan dan butuh rekomendasi. nantikan rekomendasi lainnya hanya di jawaban.com

Go Better! tetaplah jadi gaul yang bertaqwa!

Editor : Raudatunnisa


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampung Melayu Semarang, Wisata Budaya Sekaligus Sejarah

Kampung Melayu yang berada di Kota Semarang. Wajah baru Kampung Melayu Semarang pada (04/11) (Dok. Putri Afifah) JAWABAN.COM- Kota Semarang merupakan ibu kota dari provinsi jawa Tengah, dimana berbagai cagar budaya terdapat didalamnya. Salah satu yang paling dikenal adalah kawasan Kota Lama. Tidak jauh dari kawasan tersebut terdapat sebuah perkampungan multi-etnis bernama Kampung Melayu. Kampung Melayu yang berkembang dari abad ke-17 ini menjadi tempat pusat perdagangan dan juga penyebaran agama di Kota Semarang. Disini menjadi awal bertemunya pedagang yang berasal dari Tiongkok, Gujarat India, dan Yaman. Sebagian dari mereka secara turun temurun membaur dengan warga lokal dan melahirkan beragam budaya.  Baca Juga:  Kampung Melayu, Pusat Perdagangan Semarang Dimasa Lampau Seorang warga lokal, Dwijo (58) menyatakan bahwa dulunya kawasan Kampung Melayu ini adalah sebuah kanal untuk jalur perdagangan yang banyak dilewati kapal dagang berbagai barang dagangan. maka dari itu banya...

Sejarah Perkembangan Produk Pers di Indonesia

Produk Pers Indoneisa (dok.jawaban.com/Biba) Assalamu'alaikum, Readers! Sebuah dinding yang penuh tulisan rapi, dengan judul diatasnya “Produk Pers”. Dinding ini dijumpai di dalam Monumen Pers Nasional, Solo. Seorang mahasiswa dari UIN Walisongo Semarang, berdiri menghadap dinding tersebut yang seolah-olah bercerita kepadanya tentang peradaban pers dari masa kemasa. Berikut dinding bercerita padanya : Sejarah pers di Indonesia bermula dari adanya penjajahan. Pada tahun 1615 Masehi orang-orang Belanda yang menduduki Batavia, Kepulauan Ambon, dan Maluku memiliki bahan bacaan yang berjudul Memorie der Nouvelles. Sebuah catatan yang dikhususkan untuk bacaan mereka. Dimasa itulah pers di Indonesia mulai berkembang, yang dipelopori oleh para koloni Belanda di tanah Nusantara. Setelah catatan yang berjudul Memorie der Nouvelles muncul, lahirlah produk cetak pertama pemerintah Hindia-Belanda yang bernama Bongaaish Verdag  pada 15 Maret 1668. Baca juga : Rilis Tema dan Logo Hari Santri Nas...

PSGA dan KUPI Goes to Campus: Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa

Kita harus mengetahui dampak dari pernikahan dini yang disebabkan oleh pemaksaan pernikahan. Foto Bersama Dalam Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan di Kalangan Mahasiswa. (dok. Titik Rahmawati) JAWABAN.COM- Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia dalam program "KUPI Goes to Campus" untuk mengadakan diskusi dengan tema "Seminar Perlindungan Perempuan dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa" pada Jumat (20/10).  Diskusi ini dilaksanakan di Ruang Teater lantai 4 Gedung Information Communication Technologies (ICT) dan Perpustakaan Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Pemateri dalam seminar diskusi ini adalah Drs. Sri Dewi Indarjati, MM dan Dr. Khoirotin Nisa, MH yang dimoderatori oleh Ella Izzatin Nada, M.Pd. Baca Juga:  Expo Kemandirian Pesantren Sebagai Ajang Sosialisasi Pesantren Diskusi dibuka dengan sambutan dari Titik Rahmawati, M.Ag selaku Kepala PSGA UIN Walisong...