Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label WAWASAN

Makam Habib Thoha Semarang, Bangunan Megah Khas Timur Tengah

Bangunan makam Habib Thoha memiliki arsitektur khas Timur Tengah. Bangunan makam Habib Thoha dengan arsitektur khas Timur Tengah di Jalan Depok, Kembangsari, Kota Semarang pada Sabtu (25/11/2023). (Dok. Jawaban.com/Afifah) JAWABAN.COM-   Kota Semarang memiliki banyak tokoh pahlawan yang ikut serta dalam menyebarkan agama islam, salah satunya yaitu Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya atau akrab dengan sebutan Mbah Depok. Maka tidak heran jika makam Habib Thoha yang berada di Jalan Depok, Kembangsari, Kota Semarang ini setiap hari ramai dikunjungi peziarah dan menjadi salah satu destinasi wisata religi. Selain sebagai tokoh ulama, kemegahan bentuk bangunan ini juga menarik perhatian masyarakat. Dominasi warna putih menambah kesan apik pada bangunan. Tempat yang bersih dengan suasana sejuk dan tenang dapat menambah kekhusyukan bagi peziarah. Ketua Yayasan, Solikhin mengatakan bahwa makam tersebut awalnya merupakan makam biasa namun setelah dilakukan pembugaran bangunan pada tahun 2018, k

Makam Mbah Depok, Wisata Religi Yang Menarik di Tengah Kota Semarang

Makam Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya yang terletak di tengah Kota Semarang Komplek pemakaman Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya di Jl. Depok Semarang. (Dok.Pribadi/Putri Afifah) JAWABAN.COM- Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya merupakan salah satu ulama di Jawa yang melakukan kegiatan dakwah sambil berdagang. Banyak orang yang mengenal Habib Thoha dengan sebutan Mbah Depok. Disebut Mbah Depok karena dimakamkan di Jalan Depok, Kembangsari, Kota Semarang. Dimana jalan tersebut dulunya merupakan padepokan (pondok) yang didirikan oleh Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya.            Makam Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya ini menjadi salah satu makam ulama yang terletak di tengah Kota Semarang. Memiliki bentuk bangunan mewah dan terletak di pinggir jalan raya dapat membuat orang yang melintas merasa tertarik dan penasaran terhadap bangunan tersebut.  Baca Juga:  Sejarah Makam Habib Toha Ada Di Tengah Perkotaan Seorang ketua dari yayasan yang didirikan oleh Mbah Depok, Solikhin (41) meny

Pesan Dakwah Dalam Penentuan Awal Bulan Qamariah

Hisab Rukyah Masjid Agung Jawa Tengah, Sedang mempersiapkan alat rukyahtul hilal (Dok. JAWABAN.COM/Heru Sofyan) PESAN DAKWAH DALAM PENENTUAN AWAL BULAN QAMARIAH (hubungan Ilmu Dakwah dan Ilmu Falak) JAWABAN.COM-  Seorang pendakwah tidak akan berhasil menyampaikan pesan-pesannya, jika tidak menghubungkan ilmu dakwah dengan ilmu lain sebagai pendukung kuat dalam pembahasan materi yang dibawakan. Oleh karena itu, dalam tulisan kali ini akan membahas relasi ilmu dakwah dengan ilmu falak. Mungkin banyak yang belum mengerti atau bahkan asing dengan ilmu falak. Ilmu falak adalah ilmu yang mempelajari tentang benda benda langit yang fokus pada kajian bumi, bulan,  dan matahari. Sebelum kita fokus kepada pembahasan sesuai dengan judul, alangkah baiknya kita berkenalan dahulu dengan pengertian dua bidang keilmuan ini. Pengertian Dakwah Banyak orang mengartikan dakwah adalah kegiatan berbicara di depan khalayak umum dengan tema keagamaan. Namun sebenarnya arti dakwah lebih dari itu, kata dakwah s

Sejarah Masjid Menara Layur Sebagai Media Dakwah

Masjid Layur menjadi ikon penyebaran dakwah di Kampung Melayu Masjid Menara Layur Kampung Melayu Kota Semarang 04/11/2023 (Dok.JAWABAN.COM/ Afifah) JAWABAN.COM- Masjid Layur berada di Kampung Melayu Kota Semarang menjadi salah satu Masjid tertua di Semarang. Masjid tersebut dibangun pada tahun 1802. Masjid Layur memiliki ciri khas bangunan Jawa, yakni terdapat atap tanjung dengan 3 tingkat. Masjid Layur atau sering dikenal Masjid Menara menjadi ikon Kampung Melayu. Dalam sejarah yang telah berkembang, Masjid Layur merupakan pusat penyebaran agama Islam di Semarang pada tahun 1800-an. Mayoritas pedagang yang datang berasal dari negeri Yaman, Pakistan, dan India. Mereka menyebarkan agama yang mereka bawa, yakni agama Islam.  Baca Juga:  Berbicara Sesuai Kemampuan dan Spesialis Diri Pada awal pembangunan Masjid Layur, masyarakat Kampung Melayu beragama non-Islam dan mereka tidak mengerti apa itu Islam dan seperti apa ajaran Islam itu. Kesempatan para pedagang untuk mengenalkan agama Islam

Kampung Melayu Semarang, Wisata Budaya Sekaligus Sejarah

Kampung Melayu yang berada di Kota Semarang. Wajah baru Kampung Melayu Semarang pada (04/11) (Dok. Putri Afifah) JAWABAN.COM- Kota Semarang merupakan ibu kota dari provinsi jawa Tengah, dimana berbagai cagar budaya terdapat didalamnya. Salah satu yang paling dikenal adalah kawasan Kota Lama. Tidak jauh dari kawasan tersebut terdapat sebuah perkampungan multi-etnis bernama Kampung Melayu. Kampung Melayu yang berkembang dari abad ke-17 ini menjadi tempat pusat perdagangan dan juga penyebaran agama di Kota Semarang. Disini menjadi awal bertemunya pedagang yang berasal dari Tiongkok, Gujarat India, dan Yaman. Sebagian dari mereka secara turun temurun membaur dengan warga lokal dan melahirkan beragam budaya.  Baca Juga:  Kampung Melayu, Pusat Perdagangan Semarang Dimasa Lampau Seorang warga lokal, Dwijo (58) menyatakan bahwa dulunya kawasan Kampung Melayu ini adalah sebuah kanal untuk jalur perdagangan yang banyak dilewati kapal dagang berbagai barang dagangan. maka dari itu banyak masyara

Kampung Batik: Jejak Warisan Budaya di Semarang

Batik adalah sebuah sebuah kerajinan khas Indonesia yang masuk ke dalam cagar budaya untuk tetap dilestarikan.  Kampung Djadhoel menjadi salah satu konsep dari Kampung Batik (dok.jawaban.com/Kholit) JAWABAN.COM- Kota Semarang memiliki sebuah kampung yang dahulunya menjadi sentra pelopor batik di Indonesia. Kampung Batik terletak di Jalan Batik, Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.  Saat perjalanan mengunjungi kampung tersebut pada (02/11), saya sempat kebingungan dan agak tersesat saat mencari Kampung Batik. Akhirnya kami mencoba bertanya kepada warga sekitar mengenai letak Kampung Batik. Setelah mencari, ternyata Kampung Batik berada di sebelah Museum Kota Lama Semarang. Gang Kampung Batik memang terlihat kecil dengan gapura yang menurut saya sudah tidak terlihat jelas tulisan yang menunjukkan bahwa itu adalah Kampung Batik. Baca Juga:  Diperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, Ternyata Begini Awal Mulanya Sampainya di Kampung Batik, saya pikir dalam pikiran Kampung

Diperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, Ternyata Begini Awal Mulanya

M enjaga kelestarian lingkungan dengan menanam pohon. Ilustrasi orang sedang menanam pohon (dok. pinterest/HealYourLife.com) JAWABAN.COM- Hari Menanam Pohon Indonesia diperingati setiap tanggal 28 November. Melalui penetapan Hari Menanam Pohon Indonesia ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai peran pohon yang memiliki manfaat bagi kehidupan, sehingga masyarakat ikut berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Baca Juga:  Kampung Batik: Jejak Warisan Budaya di Semarang Awal Mula Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia bermula ketika tanggal 28 November 2007 terdapat Aksi Penanaman Serentak Indonesia dan Pekan Pemeliharaan Pohon di Desa Cibadak, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Aksi tersebut merupakan awal dimulainya kegiatan menanam selama bulan Desember 2007 sebagai Bulan Menanam Nasional. Baca juga:  Festival Wayang Orang Semarang, Menyatukan yang Muda dan Tua Kegiatan tersebut merupakan momentum strategis

Menunda Kekalahan: Perjuangan Hak Hidup dalam Menolak Hukuman Mati

Menunda Kekalahan merupakan novel yang ditulis oleh Todung Mulya Lubis. Beliau merupakan seorang diplomat, ahli hukum penyelesaian sengketa, dan juga menjadi tokoh penggerak HAM (Hak Asasi Manusia). Menunda Kekalahan merupakan novel yang pertama kali ia tulis. Novel Menunda Kekalahan karya Todung Mulya Lubis (dok.jawaban.com/Fikriya Labiba) JAWABAN.COM- Novel Menunda Kekalahan menjadi novel based on true story  karena menceritakan pengalaman asli Todung ketika menjadi tim pengacara pada kasus penyelundupan narkoba Bali Nine . Walaupun dalam novel tetap ada bagian yang pastinya tidak dijelaskan secara rinci, karena ini adalah produk novel fiksi. Novel Menunda Kekalahan menceritakan bagaimana perjalanan pengacara yang bernama Topan dalam menangani kasus dua narapidana hukuman mati karena menyelundupkan narkoba. Pada awal bab memang terlihat sangat spoiler , karena pada bagian ini penulis menjelaskan bagaimana rasa putus asa Topan yang gagal dalam menentang hukuman mati bagi dua narapida

Momentum Kongres Pemuda II, Lahirnya Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Ilustrasi peserta rapat Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda (Dok. Pinterest/Jawhed) JAWABAN.COM-  Sumpah Pemuda lahir ketika Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928. Kongres Pemuda II adalah usulan dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) atau organisasi para pelajar Indonesia. Kongres tersebut dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta.  Sejarah Sumpah Pemuda merupakan sebuah momentum yang tidak boleh dilupakan, karena sejarah tersebut berisi tekad para pemuda dalam menanamkan rasa cinta tanah air untuk menuju kemerdekaan Indonesia. Kongres Pemuda II berhasil merumuskan suatu ikrar yang disebut Sumpah Pemuda dan pertama kali diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Soepratman dengan menggunakan biola tanpa syair. Baca Juga:  Majlis Dzikir Maulid ar-Rasul: Peringati Haul Kecamatan Ngaliyan dan Hari Santri Nasional 2023 Gedung Katholieke Jongenlingen Bon

Sejarah Perkembangan Produk Pers di Indonesia

Produk Pers Indoneisa (dok.jawaban.com/Biba) Assalamu'alaikum, Readers! Sebuah dinding yang penuh tulisan rapi, dengan judul diatasnya “Produk Pers”. Dinding ini dijumpai di dalam Monumen Pers Nasional, Solo. Seorang mahasiswa dari UIN Walisongo Semarang, berdiri menghadap dinding tersebut yang seolah-olah bercerita kepadanya tentang peradaban pers dari masa kemasa. Berikut dinding bercerita padanya : Sejarah pers di Indonesia bermula dari adanya penjajahan. Pada tahun 1615 Masehi orang-orang Belanda yang menduduki Batavia, Kepulauan Ambon, dan Maluku memiliki bahan bacaan yang berjudul Memorie der Nouvelles. Sebuah catatan yang dikhususkan untuk bacaan mereka. Dimasa itulah pers di Indonesia mulai berkembang, yang dipelopori oleh para koloni Belanda di tanah Nusantara. Setelah catatan yang berjudul Memorie der Nouvelles muncul, lahirlah produk cetak pertama pemerintah Hindia-Belanda yang bernama Bongaaish Verdag  pada 15 Maret 1668. Baca juga : Rilis Tema dan Logo Hari Santri Nas