Langsung ke konten utama

Festival Wayang Orang Semarang, Menyatukan yang Muda dan Tua

Menyatukan yang muda dan tua dengan menonton Festival Wayang Orang

Festival Wayang Orang di Taman Budaya Raden Saleh Semarang (dok.Raudatunnisa)

JAWABAN.COM- Kota Semarang menjadi tuan rumah untuk acara tahunan pagelaran Wayang Orang. Acara ini digelar di Taman Budaya Raden Saleh dan secara resmi telah dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminudin sejak 18-21 Oktober. 

Festival Wayang Orang bukan hanya menjadi pagelaran budaya saja, akan tetapi festival ini mengandung nilai silaturahim bagi warga Kota Semarang, baik muda maupun tua. 

Acara yang sedang berlangsung, memiliki kekuatan tersendiri untuk menyatukan masyarakat Semarang. Mulai dari yang muda hingga tua, semuanya datang untuk menikmati dan menonton Festival Wayang Orang.

Baca Juga: Sambut Hari Santri Nasional: UIN Walisongo Semarang Gelar Expo Kemandirian Pesantren

"Saya sangat antusias. Kalau biasanya kita nonton di bioskop paling ada anak-anak muda, tapi festival ini menyatukan masyarakat baik muda atau tua," ujar Muftia (21), pengunjung Festival Wayang Golek. 

Acara yang bertajuk kebudayaan ini telah berhasil membuat hampir seluruh warga Semarang, baik lokal maupun pendatang saling bertemu dan bertukar sapa.

"Sudah 2 hari berturut datang kesini, demi nonton wayang orang. Sempat tertipu karena ternyata ada dua pagelaran wayang. Tapi, alhamdulillah ada ibu-ibu yang memberi tahu kalau ada lagi. Itu contoh pertemuannya," tambah Muftia.


Editor: Fikriya Labiba

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampung Melayu Semarang, Wisata Budaya Sekaligus Sejarah

Kampung Melayu yang berada di Kota Semarang. Wajah baru Kampung Melayu Semarang pada (04/11) (Dok. Putri Afifah) JAWABAN.COM- Kota Semarang merupakan ibu kota dari provinsi jawa Tengah, dimana berbagai cagar budaya terdapat didalamnya. Salah satu yang paling dikenal adalah kawasan Kota Lama. Tidak jauh dari kawasan tersebut terdapat sebuah perkampungan multi-etnis bernama Kampung Melayu. Kampung Melayu yang berkembang dari abad ke-17 ini menjadi tempat pusat perdagangan dan juga penyebaran agama di Kota Semarang. Disini menjadi awal bertemunya pedagang yang berasal dari Tiongkok, Gujarat India, dan Yaman. Sebagian dari mereka secara turun temurun membaur dengan warga lokal dan melahirkan beragam budaya.  Baca Juga:  Kampung Melayu, Pusat Perdagangan Semarang Dimasa Lampau Seorang warga lokal, Dwijo (58) menyatakan bahwa dulunya kawasan Kampung Melayu ini adalah sebuah kanal untuk jalur perdagangan yang banyak dilewati kapal dagang berbagai barang dagangan. maka dari itu banya...

Makam Habib Thoha Semarang, Bangunan Megah Khas Timur Tengah

Bangunan makam Habib Thoha memiliki arsitektur khas Timur Tengah. Bangunan makam Habib Thoha dengan arsitektur khas Timur Tengah di Jalan Depok, Kembangsari, Kota Semarang pada Sabtu (25/11/2023). (Dok. Jawaban.com/Afifah) JAWABAN.COM-   Kota Semarang memiliki banyak tokoh pahlawan yang ikut serta dalam menyebarkan agama islam, salah satunya yaitu Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya atau akrab dengan sebutan Mbah Depok. Maka tidak heran jika makam Habib Thoha yang berada di Jalan Depok, Kembangsari, Kota Semarang ini setiap hari ramai dikunjungi peziarah dan menjadi salah satu destinasi wisata religi. Selain sebagai tokoh ulama, kemegahan bentuk bangunan ini juga menarik perhatian masyarakat. Dominasi warna putih menambah kesan apik pada bangunan. Tempat yang bersih dengan suasana sejuk dan tenang dapat menambah kekhusyukan bagi peziarah. Ketua Yayasan, Solikhin mengatakan bahwa makam tersebut awalnya merupakan makam biasa namun setelah dilakukan pembugaran bangunan pada tahun 201...

Makam Wali Allah Habib Hasan, Tempat Untuk Ziarah di Semarang

Makam Wali Allah Habib Hasan bin Thoha bin Yahya Kota Semarang Bangunan makam Habib Hasan bin Thoha Kota Semarang (dok. Kholid Rahamatullah) JAWABAN.COM -  Pertama kali saya mengunjungi tempat untuk ziarah di Semarang. Nama makam tersebut “Makam Waliullah Habib Hasan Bin Thoha Bin Yahya” pada Minggu (26/11). Ketika mengunjungi tempat tersebut saya merasa kagum akan keindahan dan furniture yang berada di luar makam tersebut. Sebelum memasuki makam, alangkah lebih baiknya mengambil air wudhu terlebih dahulu karena ziarah dalam keadaan suci menjadi lebih baik. Sebelah makam terdapat tempat untuk ibadah yang tidak begitu luas namun cukup untuk mengadakan sholat Jumat disana. Baca Juga:  Makam Habib Hasan Wisata Reliji Semarang. Di makam Habib Hasan Bin Thoha saya membaca doa untuk almarhum bersama dengan rombongan yang tidak saya ketahui. Setelah membaca doa untuk almarhum saya berbincang cukup banyak kepada salah satu pengunjung rombongan, yakni Rohmah.  “Sebenernya rombonga...