Langsung ke konten utama

Tanggapan Mahasiswa UIN Walisongo Terhadap Fatwa MUI Dukung Palestina

Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 Tahun 2023, berisi tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina.

Fatwa MUI dukung Palestina (Dok. Instagram MUI pusat)

JAWABAN.COM-Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Fatwa Prof. Dr. H.M Asrorun Ni'am Sholeh, MA menetapkan bahwa fatwa Nomor 83 Tahun 2023, berisi tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina. Dalam Fatwa ini tertuang bahwa mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas agresi Israel hukumnya wajib. Sebaliknya, mendukung Israel dan mendukung produk yang dukung Israel hukumnya haram.(11/11/23)

Dengan maraknya pemberitaaan sosial media terkait aksi boikot terhadap produk yang diduga terafiliasi pada negara Israel, membuat mahasiswa UIN speak up akan hal ini. 

Baca Juga : Pesan Dakwah Dalam Penentuan Awal Bulan Qamariah

Inisal AAA, UA, TA, RUA, dan beberapa lainnya merupakan seorang Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Menyampaikan akan setujunya terkait dengan dikeluarkannya fatwa MUI tersebut dan mengikuti untuk tidak membeli produk-produk pro Israel. Karena hal tersebut merupakan cara yang cukup efektif untuk meminimalisir penyerangan terhadap Palestina. 

Beberapa mahasiswa lainnya juga menambahkan dengan turut andil dalam pemboikotan secara masif. Hal ini diharapkan agar gencatan senjata Israel terhadap Palestina berkurang. 

Baca Juga : Bagaimana Konsep Bahagia Sebenarnya?

“Saya tidak akan membeli atau menggunakan produk yang terafiliasi terhadap negara Israel lagi dan memilih alternatif terutama produk lokal yang berkualitas. Karena makanan nasi rames dan nasi lengko rasanya masih menjadi makanan favorit mahasiswa disini". begitulah candaan salah satu mahasiswa UIN ini. 

Penulis : Mutiara Uswatun Khasanah
Editor : Heru Sofyan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampung Melayu Semarang, Wisata Budaya Sekaligus Sejarah

Kampung Melayu yang berada di Kota Semarang. Wajah baru Kampung Melayu Semarang pada (04/11) (Dok. Putri Afifah) JAWABAN.COM- Kota Semarang merupakan ibu kota dari provinsi jawa Tengah, dimana berbagai cagar budaya terdapat didalamnya. Salah satu yang paling dikenal adalah kawasan Kota Lama. Tidak jauh dari kawasan tersebut terdapat sebuah perkampungan multi-etnis bernama Kampung Melayu. Kampung Melayu yang berkembang dari abad ke-17 ini menjadi tempat pusat perdagangan dan juga penyebaran agama di Kota Semarang. Disini menjadi awal bertemunya pedagang yang berasal dari Tiongkok, Gujarat India, dan Yaman. Sebagian dari mereka secara turun temurun membaur dengan warga lokal dan melahirkan beragam budaya.  Baca Juga:  Kampung Melayu, Pusat Perdagangan Semarang Dimasa Lampau Seorang warga lokal, Dwijo (58) menyatakan bahwa dulunya kawasan Kampung Melayu ini adalah sebuah kanal untuk jalur perdagangan yang banyak dilewati kapal dagang berbagai barang dagangan. maka dari itu banya...

Wisata Embung Kledung, Definisi Berwisata Sambil Bersyukur

  Wisata Embung Kledung, definisi berwisata sambil bersyukur.  Keindahan Gunung Sindoro di Embung Kledung (Dok. Putri Afifah) Assalamu'alaikum, Reader! Siapa nih Sobat Readers yang hobinya healing?   tentu harus dong healingnya bernilai ibadah. Sini deh mimin kasih tahu, rekomendasi tempat healing yang berpotensi buat kita bersyukur akan kebesaran Allah SWT. Sobat Readers, tentu ga asingkan sama ayat ini : فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" pasti sobat Readers sudah tidak asing lagi dengan ayat di surah Ar-Rahman tersebut. salah satu tugas kita sebagai manusia adalah mensyukuri nikmat yang sudah diberikan Allah SWT terhadap umat manusia. salah satunya adalah kita masih bisa bernafas hingga detik ini dan bisa menikmati keindahan yang Allah beri. Tempat wisata alam bisa menjadikan kita lebih bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Kali ini ada salah satu rekomendasi wisata yang bisa masuk ke tujuan Sobat R...

Sejarah Perkembangan Produk Pers di Indonesia

Produk Pers Indoneisa (dok.jawaban.com/Biba) Assalamu'alaikum, Readers! Sebuah dinding yang penuh tulisan rapi, dengan judul diatasnya “Produk Pers”. Dinding ini dijumpai di dalam Monumen Pers Nasional, Solo. Seorang mahasiswa dari UIN Walisongo Semarang, berdiri menghadap dinding tersebut yang seolah-olah bercerita kepadanya tentang peradaban pers dari masa kemasa. Berikut dinding bercerita padanya : Sejarah pers di Indonesia bermula dari adanya penjajahan. Pada tahun 1615 Masehi orang-orang Belanda yang menduduki Batavia, Kepulauan Ambon, dan Maluku memiliki bahan bacaan yang berjudul Memorie der Nouvelles. Sebuah catatan yang dikhususkan untuk bacaan mereka. Dimasa itulah pers di Indonesia mulai berkembang, yang dipelopori oleh para koloni Belanda di tanah Nusantara. Setelah catatan yang berjudul Memorie der Nouvelles muncul, lahirlah produk cetak pertama pemerintah Hindia-Belanda yang bernama Bongaaish Verdag  pada 15 Maret 1668. Baca juga : Rilis Tema dan Logo Hari Santri Nas...