Langsung ke konten utama

Manfaatkan Barang Bekas, Santri Putri Pesantren Life Skill Daarun Najaah Raih Juara Tiga Lomba Lalaran Kitab

Santri Putri Pesantren Life Skill Daarun Najaah meraih juara tiga Lalaran Kitab dengan memanfaatkan barang bekas

Foto bersama santri putri Pesantren Life Skill Daarun Najaah peserta lomba lalaran kitab di Balai Kota Semarang, 22 Oktober 2023. (dok.Humas Pseantren)

JAWABAN.COM- Dengan memanfaatkan barang bekas sebagai alat musik, santri putri Pesantren Life Skill Daarun Najaah meraih juara tiga Lomba Lalaran Kitab Alfiyah karangan Ibnu Malik yang diselenggarakan Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) Semarang. Lomba tersebut diumumkan setelah upacara Hari Santri Nasional 2023 di Balai Kota Semarang pada Minggu (22/10)''

Pemanfaatan barang bekas sebagai alat musik pengiring Lalaran Kitab merupakan kreativitas santri yang ditonjolkan untuk mendapatkan juara dalam lomba tersebut. Sebab lomba tersebut adalah lomba Lalaran Kitab kreatif. Maka peserta harus menunjukan lalarannya dengan sekreatif mungkin. 

Baca Juga: Expo Kemandirian Pesantren Sebagai Ajang Sosialisasi Pesantren

"Karena dari segi lomba ini adalah Lalaran Kreatif, maka kami memanfaatkan barang-barang bekas sebagai media musik pengiring yang menghasilkan nada yang cukup unik dan bervariatif, sehingga lalaran pun enak didengar dan mengasah kreativitas kita sebagai santri." tutur Ulfah salah satu santri peserta lomba. 

Barang bekas yang digunakan adalah alat rumah tangga yang sudah tidak lagi digunakan seperti galon bekas, poci bekas, botol bekas dan lain-lain. Alunan musik yang dihasilkan pun tidak kalah bagus dengan musik pada umumnya.

Baca Juga: PSGA dan KUPI Goes to Campus: Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa

Untuk mencapai hasil yang memuaskan dan lolos sebagai juara tiga dalam Lomba Lalaran Kitab ini, rupanya mememerlukan beberapa tahapan mulai dari babak penyisihan sampai final. Para peserta dari Pesantren Life Skill Daarun Najaah berharap agar kreativitasnya dapat membawa mereka ke kancah Internasional.

"Kami berharap perjuangan kami tidak berhenti disini, hanya diranah lokal saja. Namun juga semoga bisa berlanjut sampai ke kancah internasional." ucap Ulfah.


Editor: Fikriya Labiba

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampung Melayu Semarang, Wisata Budaya Sekaligus Sejarah

Kampung Melayu yang berada di Kota Semarang. Wajah baru Kampung Melayu Semarang pada (04/11) (Dok. Putri Afifah) JAWABAN.COM- Kota Semarang merupakan ibu kota dari provinsi jawa Tengah, dimana berbagai cagar budaya terdapat didalamnya. Salah satu yang paling dikenal adalah kawasan Kota Lama. Tidak jauh dari kawasan tersebut terdapat sebuah perkampungan multi-etnis bernama Kampung Melayu. Kampung Melayu yang berkembang dari abad ke-17 ini menjadi tempat pusat perdagangan dan juga penyebaran agama di Kota Semarang. Disini menjadi awal bertemunya pedagang yang berasal dari Tiongkok, Gujarat India, dan Yaman. Sebagian dari mereka secara turun temurun membaur dengan warga lokal dan melahirkan beragam budaya.  Baca Juga:  Kampung Melayu, Pusat Perdagangan Semarang Dimasa Lampau Seorang warga lokal, Dwijo (58) menyatakan bahwa dulunya kawasan Kampung Melayu ini adalah sebuah kanal untuk jalur perdagangan yang banyak dilewati kapal dagang berbagai barang dagangan. maka dari itu banya...

Makam Wali Allah Habib Hasan, Tempat Untuk Ziarah di Semarang

Makam Wali Allah Habib Hasan bin Thoha bin Yahya Kota Semarang Bangunan makam Habib Hasan bin Thoha Kota Semarang (dok. Kholid Rahamatullah) JAWABAN.COM -  Pertama kali saya mengunjungi tempat untuk ziarah di Semarang. Nama makam tersebut “Makam Waliullah Habib Hasan Bin Thoha Bin Yahya” pada Minggu (26/11). Ketika mengunjungi tempat tersebut saya merasa kagum akan keindahan dan furniture yang berada di luar makam tersebut. Sebelum memasuki makam, alangkah lebih baiknya mengambil air wudhu terlebih dahulu karena ziarah dalam keadaan suci menjadi lebih baik. Sebelah makam terdapat tempat untuk ibadah yang tidak begitu luas namun cukup untuk mengadakan sholat Jumat disana. Baca Juga:  Makam Habib Hasan Wisata Reliji Semarang. Di makam Habib Hasan Bin Thoha saya membaca doa untuk almarhum bersama dengan rombongan yang tidak saya ketahui. Setelah membaca doa untuk almarhum saya berbincang cukup banyak kepada salah satu pengunjung rombongan, yakni Rohmah.  “Sebenernya rombonga...

Sejarah Makam Habib Toha Ada Di Tengah Perkotaan

Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya terletak di Jalan Depok, Kembangsari, Semarang. Makam tersebut terletak di tengah perkotaan. Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, Jln, Depok, Kembangsari Semarang (dok. JAWABAN.COM/Afifah) JAWABAN.COM - Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, seorang Habib atau keturunan Nabi Muhammad yang berdakwah di tanah Nusantara. Habib Toha melaukan dakwah di Nusantara berawal dari tragedi penyelamatan Sri Sultan Hamengkubuwono I dari Koloni Belanda. Setelah tragedi itu, Habib Toha meminang anak Sri Sultan Hamengkubuwono I sebagai istrinya. Kisah dakwahnya di Yogyakarta, Habib Toha berdakwah sambil berdagang tekstil. Tekstil yang dijualnya adalah kain-kain khas Yogyakarta. Perjalanan dagangnya dimulai dari pesisir selatan (Yogyakarta) sampai pesisir utara (Semarang). Pelabuhan Semarang menjadi titik dagang tekstil Habib Toha. Setelah beberapa tahun berdagang di Semarang, Habib Toha mendirikan Padepokan (Pesantren). Baca Juga : Pesantren Life Skill Daarun Na...