Langsung ke konten utama

Pesantren Life Skill Daarun Najaah Adakan Ujian Kelulusan Santri Program Ma'had

Santri Pesantren Life Skill Daarun Najaah yang mengikuti ujian kelulusan program ma'had pada Selasa (21/11/2023)

JAWABAN.COM- Pesantren Life Skill Daarun Najaah sebagai pesantren mitra Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan ujian kelulusan program santri ma'had. Sebanyak 38 santri mengikuti ujian kelulusan program ma'had yang dilakukan pada Selasa (21/11/2023) pukul 18.30-20.00. Ujian ini dilaksanakan di Aula Pesantren Life Skill Daarun Najaah.

Program santri ma'had adalah program yang diadakan UIN Walisongo Semarang, mulai pada tahun ajaran 2023-2024. 

Baca Juga: Buka Sejak 1994, Gado-Gado Bu Tri Menjadi Rekomendasi Kuliner Di Kauman Semarang

Sebagai Panitia, Dewi (20) menjelaskan bahwa pada gelombang pertama program ma'had, Pesantren Life Skill Daarun Najaah menerima 40 santri. Namun ada dua yang santri keluar, satu santri keluar dari UIN Walisongo Semarang dan satu santri keluar tanpa keterangan. Jadi jumlah santri yang mengikuti proses program Ma'had dari awal semester hingga tes kelulusan sebanyak 38 santri.

"Tes ini bentuknya tertulis dan lisan. Untuk tes tertulis materi yang diujikan ada Fiqih Ibadah, Moderasi Beragama, BTQ, dan Tauhid. Untuk tes lisan adalah tes baca Al-Qur'an," ucap Dewi.

Baca Juga: Sudah Ada Sejak 1990, Syaiful Melanjutkan Usaha Peci Sang Ayah di Kawasan Masjid Kauman

Dewi juga menyebutkan bahwa santri yang dikatakan lulus tidak hanya dari hasil ujian ini saja. Akan tetapi juga mempertimbangkan aspek lain, seperti kehadiran dan keaktifan selama satu semester di pesantren.

"Jika tidak lulus maka tidak mendapatkan syahadah dan harus mengulang program ma'had di semester selanjutnya. Karena syahadah ini sangat berpengaruh pada saat pengambilan mata kuliah di semester berikutnya," lanjut Dewi.

Penulis: Heru Sofyan

Editor: Dela Anadra

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampung Melayu Semarang, Wisata Budaya Sekaligus Sejarah

Kampung Melayu yang berada di Kota Semarang. Wajah baru Kampung Melayu Semarang pada (04/11) (Dok. Putri Afifah) JAWABAN.COM- Kota Semarang merupakan ibu kota dari provinsi jawa Tengah, dimana berbagai cagar budaya terdapat didalamnya. Salah satu yang paling dikenal adalah kawasan Kota Lama. Tidak jauh dari kawasan tersebut terdapat sebuah perkampungan multi-etnis bernama Kampung Melayu. Kampung Melayu yang berkembang dari abad ke-17 ini menjadi tempat pusat perdagangan dan juga penyebaran agama di Kota Semarang. Disini menjadi awal bertemunya pedagang yang berasal dari Tiongkok, Gujarat India, dan Yaman. Sebagian dari mereka secara turun temurun membaur dengan warga lokal dan melahirkan beragam budaya.  Baca Juga:  Kampung Melayu, Pusat Perdagangan Semarang Dimasa Lampau Seorang warga lokal, Dwijo (58) menyatakan bahwa dulunya kawasan Kampung Melayu ini adalah sebuah kanal untuk jalur perdagangan yang banyak dilewati kapal dagang berbagai barang dagangan. maka dari itu banya...

PSGA dan KUPI Goes to Campus: Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa

Kita harus mengetahui dampak dari pernikahan dini yang disebabkan oleh pemaksaan pernikahan. Foto Bersama Dalam Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan di Kalangan Mahasiswa. (dok. Titik Rahmawati) JAWABAN.COM- Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia dalam program "KUPI Goes to Campus" untuk mengadakan diskusi dengan tema "Seminar Perlindungan Perempuan dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa" pada Jumat (20/10).  Diskusi ini dilaksanakan di Ruang Teater lantai 4 Gedung Information Communication Technologies (ICT) dan Perpustakaan Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Pemateri dalam seminar diskusi ini adalah Drs. Sri Dewi Indarjati, MM dan Dr. Khoirotin Nisa, MH yang dimoderatori oleh Ella Izzatin Nada, M.Pd. Baca Juga:  Expo Kemandirian Pesantren Sebagai Ajang Sosialisasi Pesantren Diskusi dibuka dengan sambutan dari Titik Rahmawati, M.Ag selaku Kepala PSGA UIN Walisong...

Sejarah Makam Habib Toha Ada Di Tengah Perkotaan

Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya terletak di Jalan Depok, Kembangsari, Semarang. Makam tersebut terletak di tengah perkotaan. Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, Jln, Depok, Kembangsari Semarang (dok. JAWABAN.COM/Afifah) JAWABAN.COM - Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, seorang Habib atau keturunan Nabi Muhammad yang berdakwah di tanah Nusantara. Habib Toha melaukan dakwah di Nusantara berawal dari tragedi penyelamatan Sri Sultan Hamengkubuwono I dari Koloni Belanda. Setelah tragedi itu, Habib Toha meminang anak Sri Sultan Hamengkubuwono I sebagai istrinya. Kisah dakwahnya di Yogyakarta, Habib Toha berdakwah sambil berdagang tekstil. Tekstil yang dijualnya adalah kain-kain khas Yogyakarta. Perjalanan dagangnya dimulai dari pesisir selatan (Yogyakarta) sampai pesisir utara (Semarang). Pelabuhan Semarang menjadi titik dagang tekstil Habib Toha. Setelah beberapa tahun berdagang di Semarang, Habib Toha mendirikan Padepokan (Pesantren). Baca Juga : Pesantren Life Skill Daarun Na...