Pemilik Usaha Peci, Syaiful Rizal (51) beserta barang dagangan pada Sabtu (18/11/2023) (Dok. Jawaban.com/Dela) |
JAWABAN.COM- Kota Semarang memiliki aneka wisata yang bisa dikunjungi, seperti Kampung Kauman Semarang yang berlokasi di Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang. Disini tersedia berbagai macam dagangan di sepanjang jalan. Salah satunya yaitu pedagang peci di Kawasan Masjid Kauman yang sudah berjualan sejak tahun 1990.
Pemilik usaha peci, Syaiful Rizal mengatakan bahwa usaha ini merupakan dari mendiang sang Ayah yang sudah mulai berjualan pada tahun 1990. Kemudian dilanjutkan oleh Syaiful pada tahun 2000.
Baca Juga: Buka Sejak 1994, Gado-Gado Bu Tri Menjadi Rekomendasi Kuliner Di Kauman Semarang
"Ini turun temurun sejak abah, mungkin ketika saya SMP ketika tahun 1990an. Kemudian saya lanjutkan sekitar tahun 2000an, jadi setelah bapak meninggal, usaha ini langsung saya lanjutin," jelas Syaiful ketika diwawancara pada Sabtu (18/11).
Barang yang dijual adalah peci, kopyah, tasbih, sajadah, sandal kesehatan, rekal Al-Quran, dan kaligrafi.
Buka dari pukul 07.30-16.30 WIB jika sedang ada acara kulineran yang digelar setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Baca Juga: Upaya Kerukunan di Tengah Keberagamaan Kampung Kauman
Namun, jika sedang tidak ada kulineran maka akan buka sampai pukul 21.00 WIB. Sebab pada hari kulineran, maka sepanjang jalan tempat berjualan saat ini akan dipenuhi oleh para penjual kuliner
Sejak awal berjualan, tempatnya tetap berada di lokasi saat ini. Sebab Syaiful mengatakan jika berada di dalam Pasar Johar, pembeli lumayan sepi.
"Saya sebenernya punya tempat di dalam, tapi kalo di dalem itu sepi jadi ya nggak ditempati," katanya.
Baca Juga: Saksi Bisu Kemerdekaan Indonesia di Masjid Agung Semarang
Syaiful menyebutkan bahwa omset kotor dari penjualan untuk hari biasa itu sekitar Rp600.000/hari.
"Untuk omset kalo ngga ada momen paling naik turunnya ya sekitar Rp600.000 perharinya," ujarnya
Baca Juga: Baca Juga: Es Dawet Durian Legend, Menjadi Salah Satu Rekomendari Kuliner Halal Pasar Johar
Menurut Syaiful, biasanya akan ramai pembeli ketika puasa atau sedang ada acara seperti pengajian.
Barang dagangan disini merupakan hasil distribusi dari daerah Jawa Timur dan Jakarta.
Barang dijual dengan harga dimulai dari Rp10.000-Rp50.000 untuk peci. Kemudian Rp40.000-Rp50.000 untuk kaligrafi. Serta tasbih dijual dari harga Rp5.000-Rp150.000 dan rekal Al-Qur'an dengan harga Rp30.000-Rp50.000.
Baca Juga: Infaq Masjid Tidak Harus Menggunakan Uang Cash
Barang yang paling laku adalah peci dengan bahan yang elastis. Namun, Syarif mengatakan bahwa penjualannya juga tergantung musim.
"Ini juga musiman, kayak kalo lagi acara NU ya peci NU yang laku, kalo ramai pengajian Az-Zahir ya paling laku peci Az-Zahir," ucapnya.
Penulis: Dela Anadra
Komentar
Posting Komentar