Langsung ke konten utama

Ilmu Fiqih, Pentingnya Untuk Kita Pelajari!

Sebagai umat islam, ilmu fiqih termasuk ilmu yang harus kita pelajari. Ilmu fiqih adalah urgensi keilmuan ibadah muslim.

Ilustrasi- Ilmu Fiqih, Pentingnya Untuk Kita Pelajari (dok. Pinterest/Hannah Khan)

Assalamu'alaikum, Reader!

JAWABAN.COM- Ilmu fiqih menjadi salah satu ilmu yang penting untuk dipelajari. Sebab sebagai umat islam, kita akan mendapatkan banyak manfaat apabila mempelajarinya. Bukan hanya itu, ilmu fiqih juga lekat dengan kehidupan sehari-hari kita. Literally, ibadah yang kita lakuin bakal diterima atau nggak kalau secara syariat udah sesuai dengan tata cara ilmu fiqih.

So, buat kalian yang penasaran sama pengertian dan pentingnya mempelajari ilmu fiqih, lets read explanation below!

Fiqih merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum sesuai syariat yang bersifat praktis berdasarkan dalil yang sudah ada secara rinci.

Fiqih hadir sebagai hasil pemahaman para ahli terkait peristiwa yang tidak ditemukan dalam Al-Qur’an dan Hadits.

Sedangkan ilmu fiqih adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang hukum agama islam untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, tentu saja pembahasannya akan bersifat ilmiah dan logis serta memiliki objek pada kaidah tertentu.

Dalam ilmu fiqih ini kita akan menemukan tentang hal yang berkaitan dengan halal, haram, sunah, makruh, mubah.

Ilmu fiqih ini bersandar pada Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma, dan Qiyas.

Serta bermadzhab pada Abu Hanifah, Malik bin Anas, As-Syafi’I, dan Ahmad bin Hanbal.

Apa si Urgensi Mempelajari Ilmu Fiqih?

Al-Qur’an dan Hadits merupakan sumber hukum utama bagi umat islam.

Ilmu fiqih penting dipelajari sebagai kunci untuk memahami ajaran-ajaran dalam syariat Islam untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

And, below alasan kita mempelajari ilmu fiqih yaitu:

1. Memperdalam pemahaman hukum syariat

Sebagai umat islam tentu saja memerlukan pemahaman terkait ibadah yang kita lakukan setiap harinya, contohnya sholat.

Dengan mempelajari ilmu fiqih kita akan menemukan terkait aturan-aturannya bahkan ketika kita belum memulai sholat, masih dalam keadaan wudhu.

Sehingga ibadah yang kita lakukan akan sesuai dengan hukum syariat dan tidak menyeleweng tanpa kita sadari.

2. Meluruskan pemahaman

Pemahaman manusia mungkin tidak sempurna, jadi masih membutuhkan penjelasan supaya syariat yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadist bisa dipahami oleh umat islam dengan benar.

Karena sesuatu yang kita anggap sepele ternyata bisa besar dampaknya terhadap ibadah yang kita lakukan.

3. Menghindari kesalahpahaman

Dengan memiliki pemahaman terkait syariat, maka kita bisa menjaga diri sendiri dari sebuah kesalahan atau penyimpangan yang bisa saja kita lakukan tanpa disadari.

Ditambah zaman sekarang sudah banyak buku yang memuat pengetahuan fiqih atau kajian-kajian yang diadakan secara offline bahkan online.

Sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mempelajarinya.


Oke, gimana nih reader, udah paham belum? coba komen di kolom komentar yaw! 

Go Better dan tetaplah jadi gaul yang bertaqwa!

Editor : Raudatunnisa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampung Melayu Semarang, Wisata Budaya Sekaligus Sejarah

Kampung Melayu yang berada di Kota Semarang. Wajah baru Kampung Melayu Semarang pada (04/11) (Dok. Putri Afifah) JAWABAN.COM- Kota Semarang merupakan ibu kota dari provinsi jawa Tengah, dimana berbagai cagar budaya terdapat didalamnya. Salah satu yang paling dikenal adalah kawasan Kota Lama. Tidak jauh dari kawasan tersebut terdapat sebuah perkampungan multi-etnis bernama Kampung Melayu. Kampung Melayu yang berkembang dari abad ke-17 ini menjadi tempat pusat perdagangan dan juga penyebaran agama di Kota Semarang. Disini menjadi awal bertemunya pedagang yang berasal dari Tiongkok, Gujarat India, dan Yaman. Sebagian dari mereka secara turun temurun membaur dengan warga lokal dan melahirkan beragam budaya.  Baca Juga:  Kampung Melayu, Pusat Perdagangan Semarang Dimasa Lampau Seorang warga lokal, Dwijo (58) menyatakan bahwa dulunya kawasan Kampung Melayu ini adalah sebuah kanal untuk jalur perdagangan yang banyak dilewati kapal dagang berbagai barang dagangan. maka dari itu banya...

PSGA dan KUPI Goes to Campus: Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa

Kita harus mengetahui dampak dari pernikahan dini yang disebabkan oleh pemaksaan pernikahan. Foto Bersama Dalam Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan di Kalangan Mahasiswa. (dok. Titik Rahmawati) JAWABAN.COM- Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia dalam program "KUPI Goes to Campus" untuk mengadakan diskusi dengan tema "Seminar Perlindungan Perempuan dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa" pada Jumat (20/10).  Diskusi ini dilaksanakan di Ruang Teater lantai 4 Gedung Information Communication Technologies (ICT) dan Perpustakaan Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Pemateri dalam seminar diskusi ini adalah Drs. Sri Dewi Indarjati, MM dan Dr. Khoirotin Nisa, MH yang dimoderatori oleh Ella Izzatin Nada, M.Pd. Baca Juga:  Expo Kemandirian Pesantren Sebagai Ajang Sosialisasi Pesantren Diskusi dibuka dengan sambutan dari Titik Rahmawati, M.Ag selaku Kepala PSGA UIN Walisong...

Sejarah Makam Habib Toha Ada Di Tengah Perkotaan

Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya terletak di Jalan Depok, Kembangsari, Semarang. Makam tersebut terletak di tengah perkotaan. Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, Jln, Depok, Kembangsari Semarang (dok. JAWABAN.COM/Afifah) JAWABAN.COM - Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, seorang Habib atau keturunan Nabi Muhammad yang berdakwah di tanah Nusantara. Habib Toha melaukan dakwah di Nusantara berawal dari tragedi penyelamatan Sri Sultan Hamengkubuwono I dari Koloni Belanda. Setelah tragedi itu, Habib Toha meminang anak Sri Sultan Hamengkubuwono I sebagai istrinya. Kisah dakwahnya di Yogyakarta, Habib Toha berdakwah sambil berdagang tekstil. Tekstil yang dijualnya adalah kain-kain khas Yogyakarta. Perjalanan dagangnya dimulai dari pesisir selatan (Yogyakarta) sampai pesisir utara (Semarang). Pelabuhan Semarang menjadi titik dagang tekstil Habib Toha. Setelah beberapa tahun berdagang di Semarang, Habib Toha mendirikan Padepokan (Pesantren). Baca Juga : Pesantren Life Skill Daarun Na...