Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya terletak di Jalan Depok, Kembangsari, Semarang. Makam tersebut terletak di tengah perkotaan.
JAWABAN.COM- Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, seorang Habib atau keturunan Nabi Muhammad yang berdakwah di tanah Nusantara. Habib Toha melaukan dakwah di Nusantara berawal dari tragedi penyelamatan Sri Sultan Hamengkubuwono I dari Koloni Belanda. Setelah tragedi itu, Habib Toha meminang anak Sri Sultan Hamengkubuwono I sebagai istrinya.
Kisah dakwahnya di Yogyakarta, Habib Toha berdakwah sambil berdagang tekstil. Tekstil yang dijualnya adalah kain-kain khas Yogyakarta.
Perjalanan dagangnya dimulai dari pesisir selatan (Yogyakarta) sampai pesisir utara (Semarang). Pelabuhan Semarang menjadi titik dagang tekstil Habib Toha. Setelah beberapa tahun berdagang di Semarang, Habib Toha mendirikan Padepokan (Pesantren).
Baca Juga : Pesantren Life Skill Daarun Najaah Adakan Ujian Kelulusan Santri Program Ma'had
Padepokan tersebut digunakan sebagai media dakwah Habib Toha, untuk mensiarkan agama Islam kepada masyarakat Semarang. Setelah berdakwah selama bertahun-tahun dan berdagang tekstil di Semarang, Habib Toha wafat dan dimakamkan disekitar Padepokan.
Padepokan yang dahulu beliau dirikan, kini menjadi tempat pemakamannya. Ketua yayasan Solikhin (41) menjelaskan bahwa julukan Mbah Depok diberikan kepada Habib Toha karena beliau menjadi pendiri Padepokan dan dimakamkan di sekitar Padepokan.
Habib Lutfi adalah salah satu ahli waris dari Habib Toha. Habib Toha jika diurutkan silsilahnya merupakan kakek Habib Lutfi urutan ke-6, berikut urutannya: Habib Lutfi bin Ali (Sapura Pekalongan) bin Hasyim (Pekalongan) bin Umar (Indramayu) bin Thoha (Cirebon), bin Hasan (Semarang) bin Thoha Bin Muhammad Bin Yahya (Semarang).
Baca Juga : Sudah Ada Sejak 1990, Syaiful Melanjutkan Usaha Peci Sang Ayah di Kawasan Masjid Kauman
Habib Lutfi sebagai ahli waris, mencari keberadaan makam Habib Toha. Setelah ditemukan keberadaanya pada tahun 2018, makam tersebut terletak di tengah-tengah perkotaan Semarang. Tepatya di Jalan Depok, Kembangsari, Kota Semarang.
Pada tahun 2018 Habib Lutfi bersama santri-santrinya membangun pemakaman Habib Toha menjadi pemakaman yang mewah. Makam yang mewah tersebut memiliki berbagai makna. Solikhin menjelaskan bangunan arsitektur makam Habib Toha mengambil tema ke Arab-araban. Hal tersebut sebagai tanda bahwa Habib Toha berasal dari Timur Tengah. Paduan dengan lampu-lampu yang bercorak khas Jawa, sebagai simbol alkulturasi budaya Jawa dengan budaya Arab. Makam yang mewah dan lampu di atas makam dengan harga yang sangat fantastis bermakna bahwa Habib Toha dahulunya adalah saudagar kaya.
Solikhin menjelaskan bahwa mewahnya makam tersebut dibangun berbondong-bondong oleh para santri tanpa diminta.
Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, Jln, Depok, Kembangsari Semarang (dok. JAWABAN.COM/Afifah) |
JAWABAN.COM- Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, seorang Habib atau keturunan Nabi Muhammad yang berdakwah di tanah Nusantara. Habib Toha melaukan dakwah di Nusantara berawal dari tragedi penyelamatan Sri Sultan Hamengkubuwono I dari Koloni Belanda. Setelah tragedi itu, Habib Toha meminang anak Sri Sultan Hamengkubuwono I sebagai istrinya.
Kisah dakwahnya di Yogyakarta, Habib Toha berdakwah sambil berdagang tekstil. Tekstil yang dijualnya adalah kain-kain khas Yogyakarta.
Perjalanan dagangnya dimulai dari pesisir selatan (Yogyakarta) sampai pesisir utara (Semarang). Pelabuhan Semarang menjadi titik dagang tekstil Habib Toha. Setelah beberapa tahun berdagang di Semarang, Habib Toha mendirikan Padepokan (Pesantren).
Baca Juga : Pesantren Life Skill Daarun Najaah Adakan Ujian Kelulusan Santri Program Ma'had
Padepokan tersebut digunakan sebagai media dakwah Habib Toha, untuk mensiarkan agama Islam kepada masyarakat Semarang. Setelah berdakwah selama bertahun-tahun dan berdagang tekstil di Semarang, Habib Toha wafat dan dimakamkan disekitar Padepokan.
Padepokan yang dahulu beliau dirikan, kini menjadi tempat pemakamannya. Ketua yayasan Solikhin (41) menjelaskan bahwa julukan Mbah Depok diberikan kepada Habib Toha karena beliau menjadi pendiri Padepokan dan dimakamkan di sekitar Padepokan.
Habib Lutfi adalah salah satu ahli waris dari Habib Toha. Habib Toha jika diurutkan silsilahnya merupakan kakek Habib Lutfi urutan ke-6, berikut urutannya: Habib Lutfi bin Ali (Sapura Pekalongan) bin Hasyim (Pekalongan) bin Umar (Indramayu) bin Thoha (Cirebon), bin Hasan (Semarang) bin Thoha Bin Muhammad Bin Yahya (Semarang).
Baca Juga : Sudah Ada Sejak 1990, Syaiful Melanjutkan Usaha Peci Sang Ayah di Kawasan Masjid Kauman
Habib Lutfi sebagai ahli waris, mencari keberadaan makam Habib Toha. Setelah ditemukan keberadaanya pada tahun 2018, makam tersebut terletak di tengah-tengah perkotaan Semarang. Tepatya di Jalan Depok, Kembangsari, Kota Semarang.
Pada tahun 2018 Habib Lutfi bersama santri-santrinya membangun pemakaman Habib Toha menjadi pemakaman yang mewah. Makam yang mewah tersebut memiliki berbagai makna. Solikhin menjelaskan bangunan arsitektur makam Habib Toha mengambil tema ke Arab-araban. Hal tersebut sebagai tanda bahwa Habib Toha berasal dari Timur Tengah. Paduan dengan lampu-lampu yang bercorak khas Jawa, sebagai simbol alkulturasi budaya Jawa dengan budaya Arab. Makam yang mewah dan lampu di atas makam dengan harga yang sangat fantastis bermakna bahwa Habib Toha dahulunya adalah saudagar kaya.
Penampakan makam dari dalam (dok. JAWABAN.COM/Afifah) |
Solikhin menjelaskan bahwa mewahnya makam tersebut dibangun berbondong-bondong oleh para santri tanpa diminta.
“Dulu sampai sekarang kalo mau renovasi, kita pihak yayasan tidak mengeluarkan uang dan tidak mengajukan proposal, namun para santri Habib Lutfi berbondong-bondong menginfakan harta dan tenaganya,” ucap Solikhin.
Baca Juga :
Upaya Kerukunan di Tengah Keberagamaan Kampung Kauman
Uniknya dari makam Habib Toha dari keberadaannya di tengah-tengah perkotaan. Dihimpit dengan bangunan-bangunan mewah, seperti ruko, super market, hotel, dan bangunan lainnya. Namun masyarakat tetap berziarah ke makam tersebut. Dibuktikan dengan makam Habib Toha tiada hari tidak ramai peziarah.
Keberadaannya di tengah-tengah perkotaan, tidak menghilangkan mistisnya menjadi sebuah makam Habaib. Posisi makam yang terletak dekat dengan jalan raya, tidak menjadi penganggu peziarah yang berada di dalam makam.
Baca Juga :
Upaya Kerukunan di Tengah Keberagamaan Kampung Kauman
Uniknya dari makam Habib Toha dari keberadaannya di tengah-tengah perkotaan. Dihimpit dengan bangunan-bangunan mewah, seperti ruko, super market, hotel, dan bangunan lainnya. Namun masyarakat tetap berziarah ke makam tersebut. Dibuktikan dengan makam Habib Toha tiada hari tidak ramai peziarah.
Keberadaannya di tengah-tengah perkotaan, tidak menghilangkan mistisnya menjadi sebuah makam Habaib. Posisi makam yang terletak dekat dengan jalan raya, tidak menjadi penganggu peziarah yang berada di dalam makam.
Penulis : Heru Sofyan
Editor: Fikriya Labiba
Komentar
Posting Komentar