Langsung ke konten utama

Majlis Dzikir Maulid ar-Rasul: Peringati Haul Kecamatan Ngaliyan dan Hari Santri Nasional 2023

Majlis Dzikir Muulid ar-Rasul Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah
Majlis Dzikir Maulid ar-Rasul memeperingati Haul Kecamatan Ngaliyan dan Hari Santri Nasional 2023. (dok.Humas Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah)

JAWABAN.COM- Dalam rangka memperingati Haul Kecamatan Ngaliyan sekaligus memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2023, Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah yang diasuh oleh Dr. Kh. Ahmad Izzudin, MA., menyelenggarakan Majelis Dzikir Maulid ar-Rasul.  Acara ini diselenggarakan di Lapangan RW 14 Perum Bukit Beringin Lestari, Sabtu, (21/10)

Menurut panitia Ahmad (18), acara diselenggarakan secara rutin pertahun yang tidak hanya bertujuan sebagai peringatan haul Ngaliyan dan Hari Santri Nasional, tetapi juga sebagai ajang pendekatan antara kiyai dengan masyarakat.

Baca Juga: Manfaatkan Barang Bekas, Santri Putri Pesantren Life Skill Daarun Najaah Raih Juara Tiga Lomba Lalaran Kitab

"Acara ini merupakan acara rutinan yang diselenggarakan tiap tahun untuk mengundang masyarakat dan mendekatkan kepada kyai, serta sebagai peringatan Hari Santri," ucapnya.

Acara ini diselenggarakan bersama Jamaah Al-Khidma dan masyarakat Wonosari Kecamatan Ngaliyan. Total jumlah masyarakat yang hadir mencapai kisaran 2000 jamaah dengan tamu VIP 100 Kyai dan Bu Nyai.

Baca Juga: Sambut Hari Santri Nasional: UIN Walisongo Semarang Gelar Expo Kemandirian Pesantren

Masyarakat yang datang dalam acara ini mayoritas menggunakan pakaian warna putih. Mereka dengan khusyuk memaknai lantunan dzikir dalam acara ini.

Salah satu pengunjung dalam acara ini adalah Citra (25), mengatakan bahwa ketika datang dalam majelis dzikir ini merasa terbawa sampai hati dan juga karena acara ini dilaksanakan dekat dengan rumah temoat tinggalnya.

Baca Juga: PSGA dan KUPI Goes to Campus: Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa

"Manfaat spiritual saat datang di acara ini, kaya lebih terbawa sampai hati," katanya.

Bedasarkan dari keterangan Citra (25) juga disepakati oleh salah satu panitia, yakni Hana (19) bahwa Majelis Dzikir ini dapat menjadi berkah serta rahmat bagi yang mengunjunginya. 

"Tujuan dari acara ini adalah sebagai alat kita untuk mencari berkah dan rahmat, selain sebagai memperingati Hari Santri." ucapnya.

Editor : Raudatunnisa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampung Melayu Semarang, Wisata Budaya Sekaligus Sejarah

Kampung Melayu yang berada di Kota Semarang. Wajah baru Kampung Melayu Semarang pada (04/11) (Dok. Putri Afifah) JAWABAN.COM- Kota Semarang merupakan ibu kota dari provinsi jawa Tengah, dimana berbagai cagar budaya terdapat didalamnya. Salah satu yang paling dikenal adalah kawasan Kota Lama. Tidak jauh dari kawasan tersebut terdapat sebuah perkampungan multi-etnis bernama Kampung Melayu. Kampung Melayu yang berkembang dari abad ke-17 ini menjadi tempat pusat perdagangan dan juga penyebaran agama di Kota Semarang. Disini menjadi awal bertemunya pedagang yang berasal dari Tiongkok, Gujarat India, dan Yaman. Sebagian dari mereka secara turun temurun membaur dengan warga lokal dan melahirkan beragam budaya.  Baca Juga:  Kampung Melayu, Pusat Perdagangan Semarang Dimasa Lampau Seorang warga lokal, Dwijo (58) menyatakan bahwa dulunya kawasan Kampung Melayu ini adalah sebuah kanal untuk jalur perdagangan yang banyak dilewati kapal dagang berbagai barang dagangan. maka dari itu banya...

PSGA dan KUPI Goes to Campus: Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa

Kita harus mengetahui dampak dari pernikahan dini yang disebabkan oleh pemaksaan pernikahan. Foto Bersama Dalam Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan di Kalangan Mahasiswa. (dok. Titik Rahmawati) JAWABAN.COM- Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia dalam program "KUPI Goes to Campus" untuk mengadakan diskusi dengan tema "Seminar Perlindungan Perempuan dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa" pada Jumat (20/10).  Diskusi ini dilaksanakan di Ruang Teater lantai 4 Gedung Information Communication Technologies (ICT) dan Perpustakaan Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Pemateri dalam seminar diskusi ini adalah Drs. Sri Dewi Indarjati, MM dan Dr. Khoirotin Nisa, MH yang dimoderatori oleh Ella Izzatin Nada, M.Pd. Baca Juga:  Expo Kemandirian Pesantren Sebagai Ajang Sosialisasi Pesantren Diskusi dibuka dengan sambutan dari Titik Rahmawati, M.Ag selaku Kepala PSGA UIN Walisong...

Sejarah Makam Habib Toha Ada Di Tengah Perkotaan

Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya terletak di Jalan Depok, Kembangsari, Semarang. Makam tersebut terletak di tengah perkotaan. Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, Jln, Depok, Kembangsari Semarang (dok. JAWABAN.COM/Afifah) JAWABAN.COM - Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, seorang Habib atau keturunan Nabi Muhammad yang berdakwah di tanah Nusantara. Habib Toha melaukan dakwah di Nusantara berawal dari tragedi penyelamatan Sri Sultan Hamengkubuwono I dari Koloni Belanda. Setelah tragedi itu, Habib Toha meminang anak Sri Sultan Hamengkubuwono I sebagai istrinya. Kisah dakwahnya di Yogyakarta, Habib Toha berdakwah sambil berdagang tekstil. Tekstil yang dijualnya adalah kain-kain khas Yogyakarta. Perjalanan dagangnya dimulai dari pesisir selatan (Yogyakarta) sampai pesisir utara (Semarang). Pelabuhan Semarang menjadi titik dagang tekstil Habib Toha. Setelah beberapa tahun berdagang di Semarang, Habib Toha mendirikan Padepokan (Pesantren). Baca Juga : Pesantren Life Skill Daarun Na...