Langsung ke konten utama

Rasulullah Sebagai Suri Tauladan Dalam Kepemimpinan

Nabi Muhammad adalah teladan bagi umat manusia, terutama dalam hal kepemimpinan. 

ilustrasi- Rasulullah Sebagai Suri Tauladan Dalam Kepemimpinan (pexels.com/Faheem Ahamad)

Rasulullah berhasil memimpin masyarakat yang sebelumnya terbelakang dan terpecah belah, mengubahnya menjadi peradaban unggul, bahkan mengatasi bangsa-bangsa lain pada zamannya. 

Beliau merupakan pemimpin negara yang luar biasa dalam membangun sistem pemerintahan yang adil. Selain itu, Rasulullah juga adalah pemimpin agama yang menginspirasi. 

Beliau berhasil menggabungkan kedua aspek kepemimpinan, yaitu sebagai pemimpin agama dan pemimpin dunia.

Baca Juga: Surah Al-Jumu’ah Ayat 9: Segerakan Memenuhi Panggilan Sholat Jumat

Sikap pemimpin yang dimiliki oleh Rasulullah adalah keteladananannya dan musyawarah. Maksud dari musyawarah adalah Rasullah selalu melibatkan umatnya dalam proses pengambilan keputusan. 

Rasullah mengajak para sahabatnya untuk berdiskusi, memberikan masukan, dan bersama-sama mencapai keputusan yang terbaik. Oleh karena itu, era kepemimpinan Rasulullah dapat disebut sebagai kepemimpinan yang demokratis. 

Rasulullah menggunakan pendekatan persuasif dan tidak menggunakan kekerasan. Contohnya, ketika beliau berhadapan dengan orang Badui yang baru masuk Islam dan masih sulit untuk meninggalkan sifat buruk. 

Baca Juga: Ilmu Fiqih, Pentingnya Untuk Kita Pelajari!

Sehingga Faktor yang memengaruhi orang masuk Islam adalah mereka melihat akhlak mulia Rasullah yang tidak menggunakan kekerasan atau pemaksaan dalam melakukan dakwah.

Seperti yang sudah dijelaskan, Rasulullah dikenal karena bersedia menerima kritik dan masukan dari para sahabatnya. Contoh nyata terjadi saat beliau memimpin perang Badar, di mana seorang sahabat bernama Hubab bin Mundhir bertanya, "Apakah keputusan ini didasarkan pada wahyu dari Allah, atau hanya pendapatmu saja?" 

Kemudian Rasulullah menjawab bahwa itu adalah hasil ijtihad pribadinya. Hubab kemudian mengusulkan agar pasukan ditempatkan lebih dekat ke mata air lainnya. 

Baca Juga: Bullying Dalam Pandangan Islam

Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah adalah seorang pemimpin yang terbuka terhadap masukan dan kritik, yang merupakan salah satu aspek penting dari kepemimpinan demokratis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampung Melayu Semarang, Wisata Budaya Sekaligus Sejarah

Kampung Melayu yang berada di Kota Semarang. Wajah baru Kampung Melayu Semarang pada (04/11) (Dok. Putri Afifah) JAWABAN.COM- Kota Semarang merupakan ibu kota dari provinsi jawa Tengah, dimana berbagai cagar budaya terdapat didalamnya. Salah satu yang paling dikenal adalah kawasan Kota Lama. Tidak jauh dari kawasan tersebut terdapat sebuah perkampungan multi-etnis bernama Kampung Melayu. Kampung Melayu yang berkembang dari abad ke-17 ini menjadi tempat pusat perdagangan dan juga penyebaran agama di Kota Semarang. Disini menjadi awal bertemunya pedagang yang berasal dari Tiongkok, Gujarat India, dan Yaman. Sebagian dari mereka secara turun temurun membaur dengan warga lokal dan melahirkan beragam budaya.  Baca Juga:  Kampung Melayu, Pusat Perdagangan Semarang Dimasa Lampau Seorang warga lokal, Dwijo (58) menyatakan bahwa dulunya kawasan Kampung Melayu ini adalah sebuah kanal untuk jalur perdagangan yang banyak dilewati kapal dagang berbagai barang dagangan. maka dari itu banya...

PSGA dan KUPI Goes to Campus: Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa

Kita harus mengetahui dampak dari pernikahan dini yang disebabkan oleh pemaksaan pernikahan. Foto Bersama Dalam Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan di Kalangan Mahasiswa. (dok. Titik Rahmawati) JAWABAN.COM- Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia dalam program "KUPI Goes to Campus" untuk mengadakan diskusi dengan tema "Seminar Perlindungan Perempuan dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa" pada Jumat (20/10).  Diskusi ini dilaksanakan di Ruang Teater lantai 4 Gedung Information Communication Technologies (ICT) dan Perpustakaan Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Pemateri dalam seminar diskusi ini adalah Drs. Sri Dewi Indarjati, MM dan Dr. Khoirotin Nisa, MH yang dimoderatori oleh Ella Izzatin Nada, M.Pd. Baca Juga:  Expo Kemandirian Pesantren Sebagai Ajang Sosialisasi Pesantren Diskusi dibuka dengan sambutan dari Titik Rahmawati, M.Ag selaku Kepala PSGA UIN Walisong...

Sejarah Makam Habib Toha Ada Di Tengah Perkotaan

Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya terletak di Jalan Depok, Kembangsari, Semarang. Makam tersebut terletak di tengah perkotaan. Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, Jln, Depok, Kembangsari Semarang (dok. JAWABAN.COM/Afifah) JAWABAN.COM - Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, seorang Habib atau keturunan Nabi Muhammad yang berdakwah di tanah Nusantara. Habib Toha melaukan dakwah di Nusantara berawal dari tragedi penyelamatan Sri Sultan Hamengkubuwono I dari Koloni Belanda. Setelah tragedi itu, Habib Toha meminang anak Sri Sultan Hamengkubuwono I sebagai istrinya. Kisah dakwahnya di Yogyakarta, Habib Toha berdakwah sambil berdagang tekstil. Tekstil yang dijualnya adalah kain-kain khas Yogyakarta. Perjalanan dagangnya dimulai dari pesisir selatan (Yogyakarta) sampai pesisir utara (Semarang). Pelabuhan Semarang menjadi titik dagang tekstil Habib Toha. Setelah beberapa tahun berdagang di Semarang, Habib Toha mendirikan Padepokan (Pesantren). Baca Juga : Pesantren Life Skill Daarun Na...