Langsung ke konten utama

Diperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, Ternyata Begini Awal Mulanya

Menjaga kelestarian lingkungan dengan menanam pohon.

Ilustrasi orang sedang menanam pohon (dok. pinterest/HealYourLife.com)


JAWABAN.COM- Hari Menanam Pohon Indonesia diperingati setiap tanggal 28 November.

Melalui penetapan Hari Menanam Pohon Indonesia ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai peran pohon yang memiliki manfaat bagi kehidupan, sehingga masyarakat ikut berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Baca Juga: Kampung Batik: Jejak Warisan Budaya di Semarang

Awal Mula Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia

Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia bermula ketika tanggal 28 November 2007 terdapat Aksi Penanaman Serentak Indonesia dan Pekan Pemeliharaan Pohon di Desa Cibadak, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor.

Aksi tersebut merupakan awal dimulainya kegiatan menanam selama bulan Desember 2007 sebagai Bulan Menanam Nasional.

Baca juga: Festival Wayang Orang Semarang, Menyatukan yang Muda dan Tua

Kegiatan tersebut merupakan momentum strategis bangsa Indonesia sebagai upaya dalam:

1. Mengantisipasi perubahan iklim global.

2. Mencegah degradasi (penurunan kualitas lingkungan).

3. Mencegah deforestasi (hilangnya hutan alam beserta atributnya karena penebangan hutan).

4. Mencegah kerusakan lingkungan yang dapat mengakibatkan penurunan produktivitas alam dan kelestarian lingkungan.

Baca Juga: Menunda Kekalahan: Perjuangan Hak Hidup dalam Menolak Hukuman Mati

Keputusan Presiden (Keppres) No 24 Tahun 2008: Hari Menanam Pohon Indonesia

Penetapan Hari Menanam Pohon Indonesia ini dicetuskan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Berikut Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Hari Menanam Pohon Indonesia:

·       Pertama: Tanggal 28 November ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia.

·       Kedua: Hari Menanam Pohon Indonesia bukan merupakan hari libur.

·       Ketiga: Tanggal sebagaimana dimaksud pada diktum pertama merupakan awal dimulainya penanaman pohon serentak di seluruh Indonesia.

·       Keempat: Kegiatan menanam pohon sebagaimana dimaksud pada diktum ketiga dilanjutkan dengan kegiatan menanam pohon selama bulan Desember, sebagai Bulan Menanam Pohon Nasional.

·       Kelima: Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan (Jakarta, 21 Oktober 2008).

Baca Juga: Momentum Kongres Pemuda II, Lahirnya Sumpah Pemuda

Setelah mengetahui awal mula Hari Menanam Pohon Indonesia yang ditetapkan pada 28 November, yuk ikut menanam pohon agar kelestarian lingkungan terjaga!

Penulis    : Dela Anadra Putri

Editor      : Raudatunnisa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampung Melayu Semarang, Wisata Budaya Sekaligus Sejarah

Kampung Melayu yang berada di Kota Semarang. Wajah baru Kampung Melayu Semarang pada (04/11) (Dok. Putri Afifah) JAWABAN.COM- Kota Semarang merupakan ibu kota dari provinsi jawa Tengah, dimana berbagai cagar budaya terdapat didalamnya. Salah satu yang paling dikenal adalah kawasan Kota Lama. Tidak jauh dari kawasan tersebut terdapat sebuah perkampungan multi-etnis bernama Kampung Melayu. Kampung Melayu yang berkembang dari abad ke-17 ini menjadi tempat pusat perdagangan dan juga penyebaran agama di Kota Semarang. Disini menjadi awal bertemunya pedagang yang berasal dari Tiongkok, Gujarat India, dan Yaman. Sebagian dari mereka secara turun temurun membaur dengan warga lokal dan melahirkan beragam budaya.  Baca Juga:  Kampung Melayu, Pusat Perdagangan Semarang Dimasa Lampau Seorang warga lokal, Dwijo (58) menyatakan bahwa dulunya kawasan Kampung Melayu ini adalah sebuah kanal untuk jalur perdagangan yang banyak dilewati kapal dagang berbagai barang dagangan. maka dari itu banya...

PSGA dan KUPI Goes to Campus: Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa

Kita harus mengetahui dampak dari pernikahan dini yang disebabkan oleh pemaksaan pernikahan. Foto Bersama Dalam Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan di Kalangan Mahasiswa. (dok. Titik Rahmawati) JAWABAN.COM- Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia dalam program "KUPI Goes to Campus" untuk mengadakan diskusi dengan tema "Seminar Perlindungan Perempuan dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa" pada Jumat (20/10).  Diskusi ini dilaksanakan di Ruang Teater lantai 4 Gedung Information Communication Technologies (ICT) dan Perpustakaan Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Pemateri dalam seminar diskusi ini adalah Drs. Sri Dewi Indarjati, MM dan Dr. Khoirotin Nisa, MH yang dimoderatori oleh Ella Izzatin Nada, M.Pd. Baca Juga:  Expo Kemandirian Pesantren Sebagai Ajang Sosialisasi Pesantren Diskusi dibuka dengan sambutan dari Titik Rahmawati, M.Ag selaku Kepala PSGA UIN Walisong...

Sejarah Makam Habib Toha Ada Di Tengah Perkotaan

Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya terletak di Jalan Depok, Kembangsari, Semarang. Makam tersebut terletak di tengah perkotaan. Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, Jln, Depok, Kembangsari Semarang (dok. JAWABAN.COM/Afifah) JAWABAN.COM - Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, seorang Habib atau keturunan Nabi Muhammad yang berdakwah di tanah Nusantara. Habib Toha melaukan dakwah di Nusantara berawal dari tragedi penyelamatan Sri Sultan Hamengkubuwono I dari Koloni Belanda. Setelah tragedi itu, Habib Toha meminang anak Sri Sultan Hamengkubuwono I sebagai istrinya. Kisah dakwahnya di Yogyakarta, Habib Toha berdakwah sambil berdagang tekstil. Tekstil yang dijualnya adalah kain-kain khas Yogyakarta. Perjalanan dagangnya dimulai dari pesisir selatan (Yogyakarta) sampai pesisir utara (Semarang). Pelabuhan Semarang menjadi titik dagang tekstil Habib Toha. Setelah beberapa tahun berdagang di Semarang, Habib Toha mendirikan Padepokan (Pesantren). Baca Juga : Pesantren Life Skill Daarun Na...