Langsung ke konten utama

Saksi Bisu Kemerdekaan Indonesia di Masjid Agung Semarang

Masjid Agung Semarang, saksi bisu kemerdekaan

Saksi Bisu Kemerdekaan Indonesia di Masjid Agung Semarang

JAWABAN.COM- Masjid adalah tempat ibadah umat muslim. Tidak jarang dibalik fungsi masjid sebagai tempat ibadah, masjid juga menyimpan berbagai macam sejarah tersendiri. Seperti halnya Masjid Agung Semarang yang ternyata memiliki banyak sejarah di dalamnya.

Masjid Agung Semarang terletak di Jalan Alun-Alun Barat Nomor 11, Semarang. Masjid tersebut secara resmi telah diumukan menjadi ikon kemerdekaan Republik Indonesia pada mimbar sholat Jumat di Masjid Agung Semarang.

Baca Juga: Wisuda UIN Walisongo Menjadi Persembahan Gelar Untuk Orang Tua

Mengenai sejarah kemerdekaan di Masjid Agung Semarang tertulis dalam buku yang berjudul Selayang Pandang Masjid Agung Semarang. Dalam buku tersebut memuat cerita sejarah mengenai ketetapan Semarang menjadi Kotapraja di Provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut menjadi dampak dari adanya perpindahan pengelola dari Pemerintahan Kabupaten Semarang kepada Pemerintah Kotapraja Semarang.

Hal tersebut dimuat berdasarkan Undang Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan daerah-daerah kota besar dalam lingkungan provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Baca Juga: Upaya Kerukunan di Tengah Keberagamaan Kampung Kauman

Sriyatun (63), merupakan salah satu masyarakat yang sudah berjualan makanan selama 40 tahun di sekitar Masjid Agung Semarang. Sriyatun membenarkan bahwa benar Masjid tersebut menjadi saksi bisu kemerdekaan Indonesia.

"Iya memang betul, dulu kan masjid ini jadi yang ngumumin kemerdekaan di mimbar masjid kan," ucapnya (18/11).


Suasana pada Masjid Agung Semarang sangatlah berbeda dengan pada zaman dahulu. Sriyatun mengungkapkan bahwa dahulu banyak masyarakat yang datang kesini untuk tempat singgah.

"Masjid ini seringnya buat tempat singgah masyarakat yang datang ke wilayah ini untuk berdagang," kata Sriyatun. 

Penulis: Fikriya Labiba
Editor : Raudatunnisa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampung Melayu Semarang, Wisata Budaya Sekaligus Sejarah

Kampung Melayu yang berada di Kota Semarang. Wajah baru Kampung Melayu Semarang pada (04/11) (Dok. Putri Afifah) JAWABAN.COM- Kota Semarang merupakan ibu kota dari provinsi jawa Tengah, dimana berbagai cagar budaya terdapat didalamnya. Salah satu yang paling dikenal adalah kawasan Kota Lama. Tidak jauh dari kawasan tersebut terdapat sebuah perkampungan multi-etnis bernama Kampung Melayu. Kampung Melayu yang berkembang dari abad ke-17 ini menjadi tempat pusat perdagangan dan juga penyebaran agama di Kota Semarang. Disini menjadi awal bertemunya pedagang yang berasal dari Tiongkok, Gujarat India, dan Yaman. Sebagian dari mereka secara turun temurun membaur dengan warga lokal dan melahirkan beragam budaya.  Baca Juga:  Kampung Melayu, Pusat Perdagangan Semarang Dimasa Lampau Seorang warga lokal, Dwijo (58) menyatakan bahwa dulunya kawasan Kampung Melayu ini adalah sebuah kanal untuk jalur perdagangan yang banyak dilewati kapal dagang berbagai barang dagangan. maka dari itu banya...

PSGA dan KUPI Goes to Campus: Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa

Kita harus mengetahui dampak dari pernikahan dini yang disebabkan oleh pemaksaan pernikahan. Foto Bersama Dalam Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan di Kalangan Mahasiswa. (dok. Titik Rahmawati) JAWABAN.COM- Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia dalam program "KUPI Goes to Campus" untuk mengadakan diskusi dengan tema "Seminar Perlindungan Perempuan dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa" pada Jumat (20/10).  Diskusi ini dilaksanakan di Ruang Teater lantai 4 Gedung Information Communication Technologies (ICT) dan Perpustakaan Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Pemateri dalam seminar diskusi ini adalah Drs. Sri Dewi Indarjati, MM dan Dr. Khoirotin Nisa, MH yang dimoderatori oleh Ella Izzatin Nada, M.Pd. Baca Juga:  Expo Kemandirian Pesantren Sebagai Ajang Sosialisasi Pesantren Diskusi dibuka dengan sambutan dari Titik Rahmawati, M.Ag selaku Kepala PSGA UIN Walisong...

Sejarah Makam Habib Toha Ada Di Tengah Perkotaan

Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya terletak di Jalan Depok, Kembangsari, Semarang. Makam tersebut terletak di tengah perkotaan. Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, Jln, Depok, Kembangsari Semarang (dok. JAWABAN.COM/Afifah) JAWABAN.COM - Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, seorang Habib atau keturunan Nabi Muhammad yang berdakwah di tanah Nusantara. Habib Toha melaukan dakwah di Nusantara berawal dari tragedi penyelamatan Sri Sultan Hamengkubuwono I dari Koloni Belanda. Setelah tragedi itu, Habib Toha meminang anak Sri Sultan Hamengkubuwono I sebagai istrinya. Kisah dakwahnya di Yogyakarta, Habib Toha berdakwah sambil berdagang tekstil. Tekstil yang dijualnya adalah kain-kain khas Yogyakarta. Perjalanan dagangnya dimulai dari pesisir selatan (Yogyakarta) sampai pesisir utara (Semarang). Pelabuhan Semarang menjadi titik dagang tekstil Habib Toha. Setelah beberapa tahun berdagang di Semarang, Habib Toha mendirikan Padepokan (Pesantren). Baca Juga : Pesantren Life Skill Daarun Na...