Langsung ke konten utama

Wisuda UIN Walisongo Menjadi Persembahan Gelar Untuk Orang Tua

Wisuda menjadi momen membanggakan bagi para mahasiswa, sehingga tidak jarang dipersembahkan untuk orang tua mereka.

Sambutan dari perwakilan Sarjana (S1) mahasiswa terbaik, Amelia Aulia Rahma (Dok. Jawaban.com/Penulis)

JAWABAN.COM- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang sukses menyelenggarakan Acara Wisuda Doktor (S3) Ke-33, Magister (S2) Ke-57, dan Sarjana (S1) Ke-90 di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang pada Rabu, (8/11). Acara wisuda tersebut tidak hanya menjadi perayaan atas kelulusan, namun juga menjadi momen membalas jasa orang tua dengan mempersembahkan gelar yang diraih oleh para wisudawan.

Dalam sambutannya, Rektor Plt. UIN Walisongo Semarang yakni Prof. Dr. Nizar, M.Ag menyampaikan bahwa para wisudawan harus berterimakasih kepada orang tua mereka.


"Jadikanlah wisuda ini untuk dipersembahkan kepada orang tua dan berterimakasihlah kepada orang tua," ucap Nizar dalam sambutan.

Orang tua menjadi garda terdepan serta menjadi support system para wisudawan dalam menempuh pendidikan. Hal tersebut juga dikatakan oleh perwakilan mahasiswa terbaik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Amelia Aulia Rahma.

"Untuk orang tua dan wali kami tercinta, terimakasih karena selalu menjadi support system kami dan selalu memenuhi kebutuhan kami. Wisuda ini tidak hanya menjadi pencapaian kami, namun keberhasilan orang tua untuk masa depan kami," kata Amelia dalam sambutan.

Dalam sambutannya tersebut, Amelia terlihat terharu dan menahan tangis ketika menyampaikan sambutan khusus untuk orang tuanya.

Sintiya, seorang mahasiswa dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan merasakan hal yang sama. Ketika diwawancara, Sintiya mengatakan bahwa wisuda ini dipersembahkan untuk orang tua serta kakak tercintanya.

"Wisuda ini aku persembahkan untuk orang tuaku apalagi aku anak terakhir dan kuliahku juga dibantu sama kakakku. Orang tuaku bukan lulusan sarjana jadi wisuda ini aku persembahin untuk mereka," ujar Sintiya.
Bagi Sintiya, orang tua serta kakak yang telah membiayai kuliah menjadi kekuatan bagi dirinya supaya dapat menyelesaikan masa pendidikan di kampus UIN Walisongo Semarang. 

Penulis: Fikriya Labiba
Editor: Dela Anadra

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampung Melayu Semarang, Wisata Budaya Sekaligus Sejarah

Kampung Melayu yang berada di Kota Semarang. Wajah baru Kampung Melayu Semarang pada (04/11) (Dok. Putri Afifah) JAWABAN.COM- Kota Semarang merupakan ibu kota dari provinsi jawa Tengah, dimana berbagai cagar budaya terdapat didalamnya. Salah satu yang paling dikenal adalah kawasan Kota Lama. Tidak jauh dari kawasan tersebut terdapat sebuah perkampungan multi-etnis bernama Kampung Melayu. Kampung Melayu yang berkembang dari abad ke-17 ini menjadi tempat pusat perdagangan dan juga penyebaran agama di Kota Semarang. Disini menjadi awal bertemunya pedagang yang berasal dari Tiongkok, Gujarat India, dan Yaman. Sebagian dari mereka secara turun temurun membaur dengan warga lokal dan melahirkan beragam budaya.  Baca Juga:  Kampung Melayu, Pusat Perdagangan Semarang Dimasa Lampau Seorang warga lokal, Dwijo (58) menyatakan bahwa dulunya kawasan Kampung Melayu ini adalah sebuah kanal untuk jalur perdagangan yang banyak dilewati kapal dagang berbagai barang dagangan. maka dari itu banya...

Makam Habib Thoha Semarang, Bangunan Megah Khas Timur Tengah

Bangunan makam Habib Thoha memiliki arsitektur khas Timur Tengah. Bangunan makam Habib Thoha dengan arsitektur khas Timur Tengah di Jalan Depok, Kembangsari, Kota Semarang pada Sabtu (25/11/2023). (Dok. Jawaban.com/Afifah) JAWABAN.COM-   Kota Semarang memiliki banyak tokoh pahlawan yang ikut serta dalam menyebarkan agama islam, salah satunya yaitu Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya atau akrab dengan sebutan Mbah Depok. Maka tidak heran jika makam Habib Thoha yang berada di Jalan Depok, Kembangsari, Kota Semarang ini setiap hari ramai dikunjungi peziarah dan menjadi salah satu destinasi wisata religi. Selain sebagai tokoh ulama, kemegahan bentuk bangunan ini juga menarik perhatian masyarakat. Dominasi warna putih menambah kesan apik pada bangunan. Tempat yang bersih dengan suasana sejuk dan tenang dapat menambah kekhusyukan bagi peziarah. Ketua Yayasan, Solikhin mengatakan bahwa makam tersebut awalnya merupakan makam biasa namun setelah dilakukan pembugaran bangunan pada tahun 201...

Makam Wali Allah Habib Hasan, Tempat Untuk Ziarah di Semarang

Makam Wali Allah Habib Hasan bin Thoha bin Yahya Kota Semarang Bangunan makam Habib Hasan bin Thoha Kota Semarang (dok. Kholid Rahamatullah) JAWABAN.COM -  Pertama kali saya mengunjungi tempat untuk ziarah di Semarang. Nama makam tersebut “Makam Waliullah Habib Hasan Bin Thoha Bin Yahya” pada Minggu (26/11). Ketika mengunjungi tempat tersebut saya merasa kagum akan keindahan dan furniture yang berada di luar makam tersebut. Sebelum memasuki makam, alangkah lebih baiknya mengambil air wudhu terlebih dahulu karena ziarah dalam keadaan suci menjadi lebih baik. Sebelah makam terdapat tempat untuk ibadah yang tidak begitu luas namun cukup untuk mengadakan sholat Jumat disana. Baca Juga:  Makam Habib Hasan Wisata Reliji Semarang. Di makam Habib Hasan Bin Thoha saya membaca doa untuk almarhum bersama dengan rombongan yang tidak saya ketahui. Setelah membaca doa untuk almarhum saya berbincang cukup banyak kepada salah satu pengunjung rombongan, yakni Rohmah.  “Sebenernya rombonga...