Langsung ke konten utama

Penerapan Etika Bisnis Islam dalam Pengembangan Usaha Santri


Produk Alnafa'sz Snack (Dok. Sahrun Purnama)

Penerapan Etika Bisnis Islam dalam Pengembangan Usaha Santri
Studi Kasus : Alnafa'sz Snack Usaha Milik Santri Pesantren Life Skill Daarun Najaah  

Dalam mengembangkan sebuah usaha, baik usaha kuliner maupun usaha yang lainnya memerlukan peran etika bisnis islam agar usaha yang dibangun sesuai dengan peraturan agama Islam. Apalagi sebagai seorang santri, dalam membangunn atau pengembangan bisnis harus memperhatikan etika bisnis islam. Lalu apa yang dimaksud dengan etika bisnis Islam? Berikut penjelasan pengertian etika bisnis Islam.

Etika bisnis Islam, juga dikenal sebagai etika bisnis Syariah, adalah seperangkat prinsip moral dan nilai-nilai yang bersumber dari Al-Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW. Yang menjadi panduan bagi umat Islam dalam menjalankan kegiatan bisnis. Etika ini menekankan pada keseimbangan antara meraih keuntungan dan menjalankan tanggung jawab moral terhadap Allah SWT, sesama manusia, dan alam semesta.

Baca Juga :Makam Habib Thoha Semarang, Bangunan Megah Khas Timur Tengah

Dari pengertian tersebut kita dapat menarik benang merah, bahwa etika bisnis islam dalah etika atau prinsip moral yang meniru dari sikap Nabi saat menjadi seorang saudagar. Dimana nabi berpegang teguh dengan nilai-nilai yang ada pada Al-quran. Etika bisnis islam ini juga memiliki beberapa prinsip yaitu sebagai berikut.

1. Tauhid (Keesaan Allah), dalam prinsip ini kita menyadari bahwa segala sesuatu itu berasal dari Allah SWT dan semuanya akan Kembali kepadanya. Jadi apapun yang kita dapatkan dalam bisnis kita, itu hanyalah sebuah titipan yang harus kita jaga dan terjauh dari kata keharaman.

2. Adil, dalam prinsip adil sebagai seorang bisnisman kita harus memiliki sikap adil kesiapapun. Tanpa adanya pembeda antara melayani satu orang dengan orang lain.

3. Kebenaran, prinsip ini memperintahkan bahwa seorang bisnisman harus jujur dan tidak boleh menipu orang lain.

Baca Juga : Makam Wali Allah Habib Hasan, Tempat Untuk Ziarah di Semarang

4. Amanah/kepercayaan, sebagai pengusaha harus Menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan penuh amanah dan profesionalisme. Hal ini menunjukkan komitmen dan integritas dalam menjalankan bisnis.

5. keberhasilan, Mencapai kesuksesan dalam bisnis dengan cara yang halal dan etis. Hal ini sejalan dengan konsep "falah" dalam Islam yang menekankan pada keseimbangan antara kebahagiaan dunia dan akhirat.

6. Dengan prinsip-prinsip tersebut, lalu bagaimana penerapan etika bisnis islam dalam pengembangan usaha santri?

Baca Juga : Upaya Kerukunan di Tengah Keberagamaan Kampung Kauman

Dalam mengembangkan sebuah usaha sesuai dengan etika bisnis islam, berjalan harus sesuai dengan prinsip etika bisnis islam yang sudah dijelaskan diatas. Untuk penerapannya bisa dimulai dari cara produksi, pemasaran, penjualan, manajemen, dan juga keuangan. Jangan sampai dalam pengembangan usaha ini adanya pelanggaran dalam etika bisnis islam. Berikut penerapan etika bisnis islam dalam pengembangan usaha santri.

1. Produksi, dalam proses produksi jangan sampai adanya kontaminasi bahan haram, adanya bahan yang tidak berkualitas dan tidak aman jika dikonsumsi. Namun sebaliknya, proses produksi harus memastikan bahan yang dipakai halal, berkualitas dan aman.

2. Pemasaran, dalam proses promosi atau pemasaran produk hindari iklan yang menyesatkan konsumen. Misalkan gambar dengan produk tidak sesuai.

Baca Juga : Tanggapan Mahasiswa UIN Walisongo Terhadap Fatwa MUI Dukung Palestina

3. Penjualan, lakukan transaksi dengan jujur dan terbuka, serta adil dalam memberikan harga produk tanpa memilih siapa konsumennya.

4. Manajemen, sebagai pengusaha harus menjaga lingkungan kerja yang sehat, antara karyawan dengan pimpinan.

5. Keuangan, dalam penerapan yang ke-lima ini sering kali terdapat ketidaksadaran pengusaha bahwa usahanya mengandung riba. Maka dalam penerapan etika bisnis islam dilarang dan hindari adanya riba didalam pengembangan usaha.

Baca Juga : Kampung Batik: Jejak Warisan Budaya di Semarang

Itulah penerapan etika bisnis islam dalam pengembangan usaha santri, berdasarkan data wawancara dengan santri Pesantren Life Skill Daarun Najaah Semarang yang membangun usaha di Pesantren dengan menerapkan etika bisnis Islam. Penerapan etika bisnis islam tersebut dipraktekan sesuai dengan yang sudah dipaparkan diatas, yaitu prinsip etika yang berjumlah 6 prinsip diterapkan dalam proses produksi, pemasaran, penjualan, manajemen, dan keuangan.

Penulis : Muhammad Durus Tsani AL Mufti (23050560041)
Editor : Heru Sofyan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampung Melayu Semarang, Wisata Budaya Sekaligus Sejarah

Kampung Melayu yang berada di Kota Semarang. Wajah baru Kampung Melayu Semarang pada (04/11) (Dok. Putri Afifah) JAWABAN.COM- Kota Semarang merupakan ibu kota dari provinsi jawa Tengah, dimana berbagai cagar budaya terdapat didalamnya. Salah satu yang paling dikenal adalah kawasan Kota Lama. Tidak jauh dari kawasan tersebut terdapat sebuah perkampungan multi-etnis bernama Kampung Melayu. Kampung Melayu yang berkembang dari abad ke-17 ini menjadi tempat pusat perdagangan dan juga penyebaran agama di Kota Semarang. Disini menjadi awal bertemunya pedagang yang berasal dari Tiongkok, Gujarat India, dan Yaman. Sebagian dari mereka secara turun temurun membaur dengan warga lokal dan melahirkan beragam budaya.  Baca Juga:  Kampung Melayu, Pusat Perdagangan Semarang Dimasa Lampau Seorang warga lokal, Dwijo (58) menyatakan bahwa dulunya kawasan Kampung Melayu ini adalah sebuah kanal untuk jalur perdagangan yang banyak dilewati kapal dagang berbagai barang dagangan. maka dari itu banya...

PSGA dan KUPI Goes to Campus: Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa

Kita harus mengetahui dampak dari pernikahan dini yang disebabkan oleh pemaksaan pernikahan. Foto Bersama Dalam Seminar Perlindungan Perempuan Dari Pemaksaan di Kalangan Mahasiswa. (dok. Titik Rahmawati) JAWABAN.COM- Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Walisongo Semarang bekerjasama dengan The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia dalam program "KUPI Goes to Campus" untuk mengadakan diskusi dengan tema "Seminar Perlindungan Perempuan dari Pemaksaan Perkawinan di Kalangan Mahasiswa" pada Jumat (20/10).  Diskusi ini dilaksanakan di Ruang Teater lantai 4 Gedung Information Communication Technologies (ICT) dan Perpustakaan Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Pemateri dalam seminar diskusi ini adalah Drs. Sri Dewi Indarjati, MM dan Dr. Khoirotin Nisa, MH yang dimoderatori oleh Ella Izzatin Nada, M.Pd. Baca Juga:  Expo Kemandirian Pesantren Sebagai Ajang Sosialisasi Pesantren Diskusi dibuka dengan sambutan dari Titik Rahmawati, M.Ag selaku Kepala PSGA UIN Walisong...

Sejarah Makam Habib Toha Ada Di Tengah Perkotaan

Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya terletak di Jalan Depok, Kembangsari, Semarang. Makam tersebut terletak di tengah perkotaan. Makam Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, Jln, Depok, Kembangsari Semarang (dok. JAWABAN.COM/Afifah) JAWABAN.COM - Habib Toha Bin Muhammad Bin Yahya, seorang Habib atau keturunan Nabi Muhammad yang berdakwah di tanah Nusantara. Habib Toha melaukan dakwah di Nusantara berawal dari tragedi penyelamatan Sri Sultan Hamengkubuwono I dari Koloni Belanda. Setelah tragedi itu, Habib Toha meminang anak Sri Sultan Hamengkubuwono I sebagai istrinya. Kisah dakwahnya di Yogyakarta, Habib Toha berdakwah sambil berdagang tekstil. Tekstil yang dijualnya adalah kain-kain khas Yogyakarta. Perjalanan dagangnya dimulai dari pesisir selatan (Yogyakarta) sampai pesisir utara (Semarang). Pelabuhan Semarang menjadi titik dagang tekstil Habib Toha. Setelah beberapa tahun berdagang di Semarang, Habib Toha mendirikan Padepokan (Pesantren). Baca Juga : Pesantren Life Skill Daarun Na...